Universitas Syiah Kuala terus memperkuat komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan kedualatan ekonomi nasional. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan pada kuliah umum Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung AAC Dayan Dawood. (Banda Aceh, 24 Maret 2022).
Prof. Marwan mengatakan, salah satu wujud dari komitmen tersebut adalah USK telah mengubah visi perguruan tingginya. Di mana salah satu poin penting dari visi tersebut adalah menjadi socio-technopreneur university di tingkat global. Menurut Rektor, ada beberapa mata kuliah dan kegiatan yang USK arahkan ke socio-technopreneur.
“Tujuannya, agar mahasiswa mampu mengaplikasikan keilmuannya menjadi produk inovasi yang bernilai ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, saat ini USK juga memiliki UPT. Kewirausahaan, yang selama ini telah berperan penting dalam melahirkan begitu banyak entrepreneur muda dari kampus ini. Unit kerja ini aktif menjaring ide-ide kreatif dan pembinaan untuk pengembangan produk inovasi berbasis ilmu pengetahuan. Lalu, USK juga memiliki Badan Pengembangan Bisnis yang turut serta menciptakan atmosfir kewirusahaan di kampus ini.
Menurut Rektor, semua ini USK lakukan, karena USK ingin perguruan tinggi ini tidak hanya melahirkan lulusan yang siap diterima oleh dunia kerja, namun kehadiran mereka turut mampu menciptakan lapangan kerja.
“Inilah upaya yang kami lakukan, demi mewujudkan cita-cita kita bersama yaitu menjadi bangsa yang berdaulat secara ekonomi, sehingga Indonesia lebih bermartabat dalam percaturan politik dunia internasional,” ucapnya.
Pada kegiatan ini Ketua DPD RI r. H. AA Lanyalla Mahmud Mattalitti memberi kuliah umum dengan tema “Berdaulat Melalui Sistem Ekonomi Pancasila”. Dalam paparannya, Ketua DPD menjelaskan Ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem yang dirancang dan dirumuskan dari pemikiran luhur para pendiri bangsa ini. Namun sayangnya pemikiran luhur tersebut belum pernah secara murni dan konsekuen diterapkan oleh bangsa ini. Baik di era Orde Lama, Orde Baru, apalagi Orde Reformasi hingga hari ini.