Universitas Syiah Kuala (USK) terus memperkuat respons kemanusiaan dalam menghadapi dampak banjir dan longsor yang dipicu Badai Senyar di Aceh. Melalui Satgas Bencana Senyar USK, kampus telah melakukan pendataan menyeluruh terhadap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang terdampak langsung bencana ini.
Pendataan tersebut menjadi prioritas utama agar USK dapat memastikan keselamatan sivitas akademika serta menyalurkan dukungan sesuai kebutuhan pada masa tanggap darurat. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional pada 29 November 2025 yang dipimpin Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, bersama Mendiktisaintek, Prof. Brian Yuliarto, melalui teleconference.
Rektor USK menjelaskan, pemetaan internal ini juga selaras dengan arahan pemerintah agar sektor pendidikan tinggi di Aceh memperoleh perhatian serius dalam penanganan bencana. “USK berkomitmen berada di garis terdepan untuk memastikan keselamatan keluarga besar kampus, sekaligus membantu percepatan penanganan di wilayah terdampak,” tegas Prof. Marwan.
Satgas Bencana Senyar USK yang diketuai Prof. Syamsidik saat ini berkantor di Lantai 1 Gedung TDMRC USK. Masyarakat dan sivitas akademika yang membutuhkan bantuan atau ingin melaporkan kondisi di lapangan dapat menghubungi call center 0851-2229-6004.
Selain pemetaan warga kampus, USK juga telah mengerahkan tim medis dan relawan yang berjumlah 27 orang dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, dan Rumah Amal USK. Tim ini bertugas di RS Meureudu – Pidie Jaya untuk mengambil alih layanan medis darurat serta melakukan asesmen kebutuhan masyarakat. Melihat tingginya pasien dan kelelahan tenaga medis di sana, USK mengirim tim lanjutan pada 30 November dengan penambahan dokter PPDS dan perawat.
USK juga merespons sejumlah dukungan kemanusiaan dari lembaga nasional. Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan komitmen memberikan bantuan sekitar Rp500 juta, sementara Institut Teknologi Bandung (ITB) akan mengirimkan mesin penyaring air bersih guna memenuhi kebutuhan air minum di titik terdampak. Seluruh bantuan sedang dikoordinasikan agar segera dimobilisasi.
Di sisi logistik, USK telah membuka dapur umum dan menyiagakan perangkat Starlink untuk memastikan komunikasi di lokasi terisolasi tetap berjalan. Rumah Amal USK juga terus menggalang donasi melalui rekening BSI 7099400409 dan posko bantuan di halaman Masjid Jamik USK. Bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, perlengkapan tidur, kebutuhan bayi dan lansia, serta kebutuhan medis masih terus dibutuhkan dan akan disalurkan secara tepat sasaran oleh Satgas.
Dengan konsolidasi pemetaan terdampak, penguatan jejaring nasional, dan mobilisasi relawan secara berkelanjutan, USK menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang hadir dan peduli terhadap kemanusiaan. Universitas berharap sinergi semua pihak dapat mempercepat pemulihan kondisi masyarakat Aceh, khususnya sivitas akademika USK yang turut merasakan dampak Badai Senyar.