Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Diseminasi Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada penguatan pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam menghadapi fenomena fatherless. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh ini merupakan bagian dari Program Enhancing Quality Education for International University Impacts and Recognition (EQUITY) yang didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua Panitia, Dr. Sulastri, dilanjutkan oleh Ketua Pelaksana Program EQUITY, Prof. Muslim Akmal, dan secara resmi dibuka oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan pentingnya sinergi multipihak dalam memperkuat pendidikan karakter sejak usia dini.
“Penguatan peran keluarga, pendidik, dan akademisi sangat penting untuk menyiapkan generasi Aceh yang tangguh secara emosional, berkarakter Islami, dan mampu menghadapi dinamika sosial modern,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan apresiasi kepada kementerian dan lembaga yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program ini. “Kami berterima kasih kepada Kemendikbudristek dan LPDP yang telah memberikan dukungan melalui Program EQUITY tahun 2025–2026. Dukungan ini menjadi dorongan penting bagi USK dalam memperkuat pendidikan anak usia dini dan ketahanan keluarga di Aceh,” tambahnya.
FGD ini turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, masyarakat, dan akademisi. Hadir perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, Bunda PAUD tingkat kabupaten/kota, Kelompok Kerja (Pokja) PAUD Tim Penggerak PKK dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, Dharma Wanita Persatuan Universitas Syiah Kuala (DWP USK), serta Ketua Program Studi PAUD USK. Lebih dari 50 peserta yang merupakan perwakilan sekolah PAUD dari berbagai kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh juga turut hadir, mencerminkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.
Sesi utama menghadirkan dua narasumber nasional, yakni Diana Setiyawati, Ph.D. (Universitas Gadjah Mada) yang membahas penguatan peran pendidik dan keluarga dalam menghadapi tantangan fatherless, serta Dewi Fitriani, M.Ed. (Anggota Bidang Hukum, Humas, dan Publikasi Pokja Bunda PAUD Aceh) yang memaparkan strategi, tantangan, dan harapan pendidik PAUD dalam membentuk generasi Aceh yang unggul dan berkarakter Islami. Selain paparan, kegiatan turut diisi dengan sharing session dan presentasi hasil pengabdian masyarakat oleh dosen USK yang berfokus pada isu pendidikan berkualitas dan kesetaraan gender.
Kegiatan ini sekaligus memperkuat komitmen USK dalam mendukung pencapaian SDGs 4 (Quality Education) dan SDGs 5 (Gender Equality). Melalui Program EQUITY, USK berupaya meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan dengan memperluas akses pendidikan inklusif sejak usia dini, memperkuat kapasitas pendidik, terutama perempuan, serta mendorong peran keluarga dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, setara, dan berpihak pada anak. Program EQUITY juga menjadi platform strategis bagi USK untuk memperluas dampak pendidikan di tingkat lokal dan meningkatkan pengakuan internasional melalui kolaborasi, inovasi, dan praktik pendidikan yang berorientasi keberlanjutan.
Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada narasumber dan moderator, dilanjutkan dengan sesi penutupan oleh panitia. USK berharap kegiatan ini dapat terus memperkuat kolaborasi antara pendidik, akademisi, pemerintah, dan masyarakat sehingga mampu melahirkan langkah-langkah strategis untuk peningkatan kualitas PAUD sekaligus memperkuat ketahanan keluarga di Aceh.