Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. USK berupaya mencetak sociotechnopreneur yang tidak hanya sukses secara bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi Masyarakat, melalui program Inkubasi Kewirausahaan yang dilaksanakan Inkubator Kewirausahaan, (Banda Aceh, 30 Agustus 2024.)
Dr. Ir. Rahmat Fadhil, S.TP., M.Sc., Direktur Direktorat Prestasi dan Kewirausahaan USK, Dalam sambutannya menyampaikan agar program ini dapat melahirkan startup-startup sosial yang mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Aceh.
“Kami ingin mencetak pengusaha muda yang tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” ujar Dr. Rahmat.
Sebagai narasumber, Dr. Syafruddin, MBA, Wakil Ketua Inkubator Kewirausahaan USK, berbagi pengalamannya dalam membina para wirausahawan muda. Beliau menekankan pentingnya memiliki mindset yang tepat dan terus belajar serta beradaptasi dengan perubahan zaman.
Beliau juga memaparkan rangkaian kegiatan yang akan diikuti oleh tenant dalam Inkubasi Kewirausahaan USK ini, “Selama masa inkubasi, peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan yang dirancang untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain: Pelatihan Teori Bisnis, Mentoring di Industri, Pendampingan oleh Dosen Pendamping Inkubasi (DPI), Kurasi Produk Tenant, dan Showcase Tenant. Sebagai bentuk dukungan terhadap para peserta, USK juga akan memberikan beberapa pilihan permodalan, baik dari internal universitas maupun dari pihak eksternal. Hal ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.
Sementara itu, Syarifah Hilaluna, S.Stat, Owner Hilaluna.Co, memberikan tips-tips praktis dalam membangun bisnis digital yang sukses.
Selama masa inkubasi, peserta akan mendapatkan pendampingan dari mentor-mentor yang berpengalaman di bidangnya. Mereka juga akan mengikuti berbagai pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan bisnis.
“Kami sangat antusias mengikuti program ini. Kami berharap dapat belajar banyak dari para mentor dan teman-teman yang lain,” ujar Reyhan, salah satu peserta inkubasi.
Program Inkubasi Kewirausahaan USK tidak hanya sekadar memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mendorong kolaborasi antar peserta. Diharapkan melalui program ini, akan terjalin sinergi yang kuat antara para sociotechnopreneur muda sehingga dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih baik di Aceh.