Universitas Syiah Kuala melalui Departemen Biologi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menggelar International Conference on Biology and Environmental Science (ICeBES). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan di Aula FMIPA USK. (Banda Aceh,7 November 2024).
Konferensi ini menghadirkan keynote speaker yang merupakan pakar lingkungan dan biologi. Mereka adalah Prof. Dr. Iskandar Z. Siregar, IPU, ASEAN Eng dari IPB University, Prof. Dr. Suhartono, S.Si., M.Sc dari USK, Assoc. Prof. Dr. Muh. Izzuddin Syakir Ishak dari Universiti Sains Malaysia, Chihjen Ko dari The Global Biodiversity Information Facility (GBIF) Regional Asia.
Lalu Dr. Lindsay F. Banin dari Centre for Ecology and Hydrology di United Kingdom, dan Marius R. M. Ekué, Ph. D dari Alliance of Bioversity International and CIAT. Serta Invited Speaker yaitu Rudi Hadiansyah Putra, M. Si dari Conservation Advisor, Forum Konservasi Leuser (FKL).
Ketua Panitia ICeBES Essy Harnelly, M.Si., P.Hd menjelaskan, konferensi internasional ini merupakan kolaborasi Departemen Biologi FMIPA USK dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). ICeBES 2024 tidak hanya menjadi wadah presentasi penelitian mutakhir namun juga ajang berjejaring dan membina kolaborasi antar peserta.
“Konferensi ini dirancang untuk mempertemukan para peneliti, akademisi, dan profesional dari berbagai belahan dunia untuk berdiskusi dan berbagi kemajuan terkini dan temuan penelitian di bidang biologi dan ilmu lingkungan,” ucapnya.
Selanjutnya, Rektor mengatakan suatu kehormatan bagi USK untuk menjadi tuan rumah forum ilmiah skala internasional seperti ICeBES ini. Sebab kegiatan ini sangat sejalan dengan komitmen USK untuk menjadi World Class University.
Rektor menilai tema konferensi internasional ini yaitu Aligning Biodiversity and Climate Initiatives for a Sustainable Future” sangatlah tepat. Mengingat perubahan iklim sangat berdampak pada ekosistem dan keanekaragaman hayati, sehingga penting untuk bekerja sama dalam pendekatan terpadu dengan mempertimbangkan dimensi ekologi, sosial, dan ekonomi.
Maka Rektor berharap, konferensi internasional ini menjadi momentum baik untuk membangun kolaborasi internasional yang mampu memberikan dampak tidak hanya bagi Indonesia tapi global.
“Kami berharap konferensi ini menjadi platform bagi para ilmuwan, praktisi, pembuat kebijakan, dan mahasiswa untuk berdiskusi, berbagi ide, dan menciptakan solusi nyata terhadap tantangan lingkungan global,” ucapnya.