Universitas Syiah Kuala

USK Edukasi Stunting untuk Para Ibu di 10 Desa

Universitas Syiah Kuala (USK) terus bergerak dalam menanggulangi stunting. Salah satunya dengan mengadakan diskusi dan edukasi tumbuh kembang anak di Kecamatan Jagong Jaget, Kabupaten Aceh Tengah pada akhir Juni 2022.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh mahasiswa USK yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN)  Kolaborasi dan Reguler Periode XXI. Aksi Cegah Stunting (ACS) yang mereka jalankan selaras dengan tema utama KKN yang fokus pada pemberdayaan masyarakat serta stunting.

Ketua panitia ACS, Safroni Padang mengatakan, target utama kegiatan tersebut ialah ibu hamil dan ibu yang memiliki anak usia balita. “Alhamdulillah, kegiatan hari ini dihadiri oleh ibu-ibu dari 10 desa di Kecamatan Jagong Jeget, termasuk ibu hamil dan ibu dengan balita,” ujar Safroni.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, unsur pemerintah kecamatan, kapolsek, danramil, kepala puskesmas, para reje, kader posyandu, kader stunting, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Camat Jagong Jeget, Drs. Abada dalam sambutannya menyampaikan bahwa stunting merupakan isu nasional. Kasus stunting terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia dan di seluruh kelompok sosial ekonomi. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.

“Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen untuk mencegah stunting. Disetiap desa ada kader stunting yg akan menjadi motor pencegahan stunting,” kata Abada.

Ia sangat mengapresiasi kegiatan yg dimotori oleh mahasiswa KKN ini. Menurut Camat Jagong Jaget, pemerintah Gampong merupakan garda terdepan stunting di desa, maka kegiatan edukasi dan diskusi ini sangatlah tepat.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat yang besar bagi desa dan kader desa,” ucap Camat Jagong Jaget.

Sementara itu, pemateri pada diskusi ACS tersebut diisi oleh Ners Yuswardi, MNS yang juga salah satu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Menurutnya, periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode emas pertumbuhan dari janin hingga anak berusia 24 bulan. Stunting erat kaitannya dengan asupan gizi serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita serta perilaku hidup bersih dan sehat berdampak signifikan dalam perilaku pencegahan stunting dalam keluarga.

“Orang Tua perlu memantau perkembangan anak secara teratur dengan mencegah 3G pada anak sehingga terhindar dari stunting. 3G adalah Gagal Tumbuh, Gagal Kembang dan Gangguan Metabolisme,” jelas Yuswardi.

Di akhir kegiatan, seluruh peserta yang hadir mendapat buah tangan berupa frozen food olahan ikan. Frozen food olahan ikan tersebut merupakan sumbangan dari Himpunan Alumni IPB DPD provinsi Aceh yang diserahkan oleh Sekjed DPD HA IPB Aceh, Ir. Subhan, S.Hut, M.Si, IPU yang juga merupakan DPL di Kecamatan Jagong Jeget Aceh Tengah.

https://jdih.bandungkab.go.id/ https://satudata.pasuruankota.go.id/ https://geoportal.simalungunkab.go.id/ https://agentotosuper.com/ https://mbahtotokl.com/ https://apps.fkipunlam.ac.id/ https://perpus.untad.ac.id/ https://sistabok.pasuruankota.go.id/ https://pasti.slemankab.go.id/ https://servicios.cuc.uncu.edu.ar/ Kentangwin https://linklist.bio/totosuper-resmi/ https://linklist.bio/toto-kl/ https://linklist.bio/sbopoker/ https://linklist.bio/pisangbetrupiah/ https://estd.perpus.untad.ac.id/ https://comision-gfinanciera.anuies.mx/ https://krabi-railayprincess.com/ https://krabi-railayresort.com/ https://jurnal.uinsyahada.ac.id/contact/ https://ncmh.gov.mn/