Universitas Syiah Kuala dan Malaysian Humanitarian Foundation (MHF) sepakat untuk saling berkolaborasi dalam menghadapi isu-isu perubahan iklim. Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Penang Townhall. (Penang, 22 April 2024).

Dalam kesepakatan tersebut, pihak USK diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis. Lalu turut hadir pula Kepala UPT Laboratorium USK Rahmad Dawood,  Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Dr. Muzailin, Dr. Ir. Dahlan, S.Hut., M.Si., IPU, Ketua Jurusan Kehutanan dan Dr. Nizamuddin, M.Info.Sc selaku Ketua Departemen Informatika, yang akan mengawal perjanjian ini dengan melibatkan para mahasiswa serta para peneliti dari masing-masing departemen.

Adapun dari pihak MHF diwakili oleh Henry Kok Kheng TEH, Project Director untuk Malaysian Humanitarian Foundation (HMF) dan disaksikan oleh Datuk Bandar Pulau Pinang (Mayor Rajendran P. Anthony).

Taufiq mengatakan, MoU ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antara USK dan MHF dalam berbagai sustainable initiatives baik dalam menangani isu-isu perubahan iklim (climate change), secara umum, dan dalam pengembangan kawasan USK 2 yang lebih berkelanjutan (sustainable), secara khusus.

“Kerja sama ini juga akan menginisiasi pendirian suatu dewan global seputar limbah, penanganan limbah, pengelolaan energi, dan perubahan iklim,” ucapnya.

Penandatangan MoU ini dilakukan bersamaan dengan World Cleanup Day, yang tahun ini dipusatkan di Pulau Pinang, sebagai tanda simbolis penekanan perjanjian ini yang seputar climate change dan sustainable development.

 Delegasi USK juga ikut memeriahkan kegiatan clean up day yang dilaksanakan di Dataran Queensbay dan peluncuran program Forest Planting di Pulai Pinang yang dilaksanakan Areca Park.