Harapan masyarakat Blang Rakal, Kabupaten Bener Meriah, kembali menyala setelah Universitas Syiah Kuala (USK) resmi membuka Posko 3 USK di Puskesmas Blang Rakal. Kehadiran posko ini menandai pulihnya layanan kesehatan dasar yang sempat terhenti selama dua pekan akibat terputusnya akses dan kerusakan fasilitas pasca bencana banjir dan longsor.
Pembukaan Posko 3 USK merupakan bagian dari perluasan respons kemanusiaan USK di wilayah terdampak bencana. Posko ini menjadi titik strategis pelayanan kesehatan sekaligus pusat koordinasi bantuan bagi masyarakat yang sebelumnya terisolasi dan tidak mendapatkan layanan medis.
Perjalanan tim Satuan Tugas (SATGAS) USK menuju Blang Rakal dilakukan dengan upaya luar biasa. Pada malam hari sebelum posko didirikan, para relawan menembus medan ekstrem dengan akses terbatas, menyeberangi sungai dalam kondisi gelap tanpa penerangan memadai, serta melewati jalur longsor yang masih berpotensi bergerak. Meski berisiko tinggi, tim tetap melanjutkan perjalanan demi memastikan masyarakat segera memperoleh layanan kesehatan.
Setibanya di lokasi, tiga tenaga medis dari Fakultas Kedokteran USK, yakni Teuku Maulana, M.Kes., PhD, dr. Nuzul Afrizal, dan dr. M. Bramantyo Tantripala, langsung memberikan pelayanan kesehatan darurat kepada warga. Kehadiran tenaga medis ini memberikan kelegaan bagi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak yang selama dua minggu tidak memiliki akses layanan kesehatan.
Selain pelayanan medis, tim backup SATGAS USK yang terdiri atas Prof. Syamsidik, Aulia Khalqillah, M.Si, Shahibul Mighvar, S.T., dan Mardianto, S.Kom, turut melakukan pemetaan calon penerima bantuan makanan dan dapur umum. Pemetaan ini menjadi langkah awal untuk memastikan distribusi bantuan logistik USK dapat dilakukan secara tepat sasaran, khususnya bagi warga di zona sulit dijangkau.
Koordinator SATGAS USK, Prof. Syamsidik, menyampaikan bahwa kondisi lapangan di Blang Rakal sangat membutuhkan intervensi cepat, terutama pada sektor kesehatan.
“Puskesmas Blang Rakal telah berhenti melayani masyarakat selama dua minggu. Dengan hadirnya Posko USK, kami ingin memastikan warga kembali mendapatkan layanan kesehatan dan merasa didampingi dalam situasi sulit ini,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa tantangan medan tidak menjadi penghalang bagi tim untuk bergerak. “Akses yang rusak dan minim penerangan memang menjadi tantangan besar. Namun, kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan jauh lebih mendesak. Itu yang menjadi komitmen kami,” tambahnya.
Kehadiran Posko 3 USK tidak hanya berfungsi sebagai respons darurat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemulihan berkelanjutan di Blang Rakal dan sekitarnya. Dengan kembali berjalannya layanan kesehatan, pemetaan logistik yang sistematis, serta kehadiran tenaga medis profesional di lapangan, USK menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan bekerja bersama masyarakat terdampak bencana.