Universitas Syiah Kuala kembali mengukuhkan tiga guru besar dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. di Gedung AAC Dayan Dawood, Jumat (12/6). Ketiga guru besar yang dikukuhkan pada hari ini adalah Prof. Dr. Drh. Mahdi Abrar, M.Sc., Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Usnyiah, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., Guru Besar Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsyiah, dan Prof. Dr. M. Ali Sarong, M.Si., Guru Besar dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah.
Masing-masing guru besar yang akan dikukuhkan menyampaikan orasi ilmiahnya di depan anggota senat dan undangan yang hadir. Prof. Dr. Drh. Mahdi Abrar, M.Sc. tampil pertama kali dengan menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul “Eksplorasi Adhesin Mikroba Sebagai Landasan Dalam Pengembangan Vaksin Untuk Pencegahan Penyakit Pada Ternak”. Prof. Mahdi menyajikan salah satu pendekatan pemecahan masalah penyakit pada ternak dengan mempelajari faktor-faktor virulen atau adhesin lain, yang paling bertanggung jawab terhadap patogenitas mikroba, terutama dalam proses adhesi. Penemuan ini dapat menjadi dasar pencarian alternatif pencegahan penyakit pada ternak.
Selanjutnya, orasi ilmiah kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. dengan judul “Kimia Organik dan Kontribusinya Bagi Kehidupan”. Prof. Mustanir meneliti berbagai manfaat dari bahan organik guna mengingkatkan pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat, salah satunya seperti senyawa aktif dari tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat.
Sementara itu Prof. Dr. M. Ali Sarong, M.Si. tampil terakhir dengan menyampaikan orasi ilmiahnya mengenai “Konvervasi Kerang Mangrove Geloina Erosa Sebagai Upaya Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Berkelanjutan dan Pembelajaran Zoologi Invertebrata”. Dalam hal ini ia mendapatkan bahwa kerang mangrove G.Erosa dapat dikonservasi melalui pendekatan ekologi, teknologi dan pendekatan sumber daya manusia. Kerang ini juga dapat menjadi spesimen yang dapat digunakan untuk pengembangan pembelajaran Zoologi.
Rektor Unsyiah, dalam pidatonya mengungkapkan bahwa kepakaran dari ketiga guru besar yang dilantik hari ini sangat dibutuhkan, baik bagi Unsyiah sendiri maupun masyarakat Aceh secara umum. Ketiga bidang ilmu yang dimiliki para guru besar ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah yang masih tersisa di dalam masyarakat. Bagi Unsyiah sendiri, bertambahnya guru besar dengan berbagai kepakaran yang berbeda-beda dapat menunjang reputasi universitas Jantong hatee rakyat Aceh ini, baik di kancah nasional maupun Internasional.
“Unsyiah berkomitmen untuk menfasilitasi setiap proses pencapaian guru besar, dari setiap tenaga edukatif di lingkungan Unsyiah. Sehingga target kita untuk memiliki 200 guru besar dalam lima tahun ke depan, tidak hanya sekedar mimpi belaka,” tekan Samsul.
Selain itu, Samsul menambahkan, pengukuhan ketiga guru besar hari ini, menjadikan jumlah total guru besar di Unsyiah menjadi 45 orang. Jumlah tersebut tersebar di Fakultas Ekonomi 7 orang, Fakultas Kedokteran Hewan 3 orang, Fakultas Hukum 5 orang, Fakultas Teknik 8 orang, Fakultas Pertanian 11 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2 orang, serta Fakultas Kelautan dan Perikanan 3 orang.
Sementara itu, empat orang guru besar lagi akan dikukuhkan dalam waktu dekat ini. Satu dari empat guru besar yang akan segera dilantik berasal dari Fakultas Humkum Unsyiah, yaitu Prof. Dr. Ilyas, S.H. M.Hum. Sedangkan yang lainnya adalah Guru Besar dari Fakultas Pertanian Unsyiah, yaitu Prof. Dr. Ir. Ahmad Humam Hamid, M.A., Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Anshar Patria, M.Sc.
