Untuk keempat kalinya, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali menggelar Annual International Conference (AIC) 2014, Rabu (22/10). Acara yang dipusatkan di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, ini juga dihubungkan dengan 9th Annual International Workshop and Expo on Sumatra Tsunami Disaster and Recovery (AIWEST-DR).
Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Muhammad Bahi, Ph.D., menjelaskan, acara ini juga merupakan rangkaian dari acara Dies Natalis ke-53 Unsyiah September lalu. Selain itu, konferensi ini diselenggarakan untuk memperingati sepuluh tahun tsunami Aceh pada Desember nanti.
Hal sama juga diutarakan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir Samsul Rizal, M.Eng., yang menyambut baik kedatangan delegasi dari beberapa negara. Ia juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi dari beberapa negara sahabat dalam konferensi yang menitikberatkan pada pembahasan recovery musibah tsunami. Samsul juga mengatakan, Unsyiah sebagai kampus pertama dan terbesar di Aceh telah mengambil peran untuk meneliti maupun membahas pemulihan daerah bencana.
“Unsyiah dapat menjadi sebuah institusi yang berperan dalam pemulihan dan pengembangan pengetahuan untuk membangun pendidikan yang lebih baik.”
Ia juga berharap, terselenggaranya konferensi internasional ini bisa menghasilkan poin-poin penting sekaligus nantinya menjadi pelajaran dalam pemulihan kawasan bencana.
Konferensi internasional ini akan berlangsung selama tiga hari, 22-24 Oktober 2014. Para peserta yang hadir berasal dari sepuluh negara. Selain Indonesia, turut pula Malaysia, Thailand, Jepang, Australia, Taiwan, Swiss, Jerman, Singapura, hingga USA.
Pada hari pertama, hadir keynote speechs dari beberapa universitas dunia seperti Kobe University Jepang, Fu Jen Catholic University Taiwan, dan University of Hawaii. Dijadwalkan juga, para peserta nantinya mengikuti city tour Banda Aceh untuk melihat situs-situs tsunami lebih dekat. [fht-be]
