Banda Aceh, November 2024 – Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling Universitas Syiah Kuala (UPBK USK) terus menunjukkan peran pentingnya dalam memberikan dukungan psikologis, sosial, dan akademik bagi mahasiswi serta sivitas akademika perempuan di lingkungan kampus. Melalui berbagai kegiatan UPBK USK berfokus pada peningkatan kesejahteraan mental, kepercayaan diri, dan kemampuan manajemen diri bagi perempuan di dunia akademik.
Kegiatan Workshop Penguatan Mental dan Kecerdasan Emosional bagi Mahasiswi USK telah dilaksanakan di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana USK. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 120 peserta dari berbagai fakultas, dengan menghadirkan narasumber Dr. Cut Liana, M. Psi., Dosen Fakultas Kedokteran USK yang juga seorang psikolog klinis. Dalam sesi tersebut, peserta diajak untuk mengenali potensi diri, mengelola tekanan akademik, serta membangun ketahanan mental di tengah tantangan kehidupan kampus.

Ketua UPBK USK, Dr. Fitriani, M.Pd., menjelaskan bahwa unit ini dibentuk sebagai wujud kepedulian USK terhadap kesejahteraan mahasiswi dan perempuan di lingkungan universitas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap perempuan di USK memiliki ruang aman untuk bercerita, mencari solusi, dan mendapatkan pendampingan yang profesional. Kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran agar mahasiswi dapat tumbuh menjadi individu yang tangguh dan percaya diri,” ujar Fitriani.
Selain layanan konseling individu dan kelompok, UPBK USK juga membuka program pendampingan peer counseling, di mana mahasiswi dilatih untuk menjadi teman sebaya yang mampu memberikan dukungan emosional bagi rekan mereka yang membutuhkan. Program ini menjadi salah satu upaya universitas dalam memperkuat budaya saling peduli dan empati di lingkungan kampus.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., memberikan apresiasi terhadap kiprah LBKP USK dalam memperluas akses layanan konseling yang inklusif.
“Kehadiran lembaga ini merupakan bukti komitmen USK dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan mendukung perkembangan mahasiswi, tidak hanya secara akademik tetapi juga secara mental dan emosional. Kami berharap kegiatan seperti ini terus diperluas agar semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan manfaatnya,” tutur Prof. Mustanir.
Dengan beragam kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun, LBKP USK diharapkan mampu menjadi pusat layanan yang responsif, ramah, dan profesional dalam mendukung kesejahteraan perempuan di lingkungan universitas. Ke depan, lembaga ini berencana menjalin kerja sama dengan fakultas dan organisasi mahasiswa untuk memperluas jangkauan layanan serta memperkuat kesadaran pentingnya kesehatan mental di kalangan generasi muda.