Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Pemerintah Kota Padang menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas model pembiayaan risiko bencana untuk aset gedung milik negara dan daerah yang ada di Kota Padang. (Sumatera Barat, 28 Agustus 2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian riset produktif (RISPRO) yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Indonesia. Turut hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber adalah Sekretaris Daerah (SEKDA) Kota Padang, Bapak Dr. H. Andree Algamar dan Bapak Roki Winoto dari Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Indonesia. Acara berlangsung selama satu hari pada tanggal 28 Agustus 2023 bertempat di Gedung Youth Centre Kota Padang.
TDMRC USK juga menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Dr. Syafruddin,SE.,MBA., Aulia Khalqillah M.Si, dan Dr. Vivi Silvia sebagai moderator. Sekda Kota Padang memaparkan bahwa sejak 2009, Kota Padang telah mengasuransikan sejumlah bangunan gedung yang menjadi aset Barang Milik Daerah (BMD) Kota Padang dan juga sejumlah kendaraan. Inisiatif ini dilakukan oleh Pemko Padang setelah menyaksikan kerugian yang cukup besar yang ditimbulkan akibat tsunami Aceh tahun 2004.
Setiap tahun, Pemko Padang mengganggarkan sekitar 6,1 Milyar Rupiah untuk asuransi akibat bencana. Roki Winoto dari DJPPR menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah bertekad untuk memperkuat ketangguhan Indonesia terhadap bencana melalui sejumlah kebijakan untuk memberi perlindungan keuangan terhadap aset-aset milik pemerintah pusat (Barang Milik Negara/BMN) dan miliki pemerintah daerah (BMD).
Di antara kebijakan tersebut adalah mendorong pemerintah daerah untuk mengasuransikan aset BMD nya dan juga menginisiasi skema pooling fund bencana (PFB). Sejak tahun 2021, TDMRC USK bekerjasama dengan LPDP dan DJPPR melakukan penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan untuk Pembiayaan dan Asuransi Risiko Bencana berbasis Karakteristik Ancaman atau yang kemudian disingkat menjadi SupeRISKa. Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk membantu Kementerian Keuangan, dalam hal ini DJPPR dalam menyusun strategi pembiayaan risiko bencana untuk aset bangunan pemerintah di Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki keragaman jenis bencana dan frekuensi bencana yang tinggi, maka kebutuhan terhadap strategi pembiayaan ini menjadi penting. Saat FGD ini juga dipaparkan bagaimana pengalaman pahit tsunami Aceh 2004 dan juga gempa bumi Sumatera Barat 2009 menyadarkan banyak pihak agar mempersiapkan diri untuk kerugian-kerugian yang akan timbul akibat bencana. Ini akan menjadi salah satu kunci untuk bangkit pasca bencana dan membangun lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Kota Padang Ibu Yenni Yuliza ST. MT juga melaporkan sejumlah tahapan yang telah dilakukan oleh Tim TDMRC USK yang akan berguna bagi Pemko Padang. Tim USK juga mendemonstrasikan penggunaan prototipe dashboard SupeRISKa yang menampilkan estimasi kerugian akibat beberapa jenis bencana untuk Kota Padang, seperti gempa bumi, tsunami dan banjir. Ketua TDMRC USK, Prof. Syamsidik juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kota Padang yang telah dengan antusias memfasilitasi kegiatan FGD tersebut dan juga memberikan kesempatan bagi TDMRC USK mengkomunikasikan hasil-hasil riset sampai dengan tahap ini. Prof. Heru Pahlevi, Dr. Nazamuddin, Adrian Ulza M.Sc, Wan Akmal, M.Si, dan Eka Oktavianus, M.Si dari TDMRC USK juga turut berperan aktif dalam mendiskusikan model pembiayaan risiko akibat bencana ini dengan pemangku kepentingan di Kota Padang selama FGD berlangsung. Turut hadir dalam acara FGD ini perwakilan Organisasi Pemerintah Daerah Kota Padang, praktisi asuransi, akademisi dari Universitas Andalas, Institut Teknologi Padang, dan Universitas Negeri Padang.
Dalam satu tahun ke depan, tim TDMRC USK yang juga merupakan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Indonesia untuk topik mitigasi bencana akan juga menggandeng pemerintah kota dan provinsi di wilayah lainnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan dalam melihat sejauh mana aplikasi dashboard SupeRISKa ini akan dapat membantu upaya pemerintah daerah dalam merumuskan strategi pembiayaan risiko bencana nya. Dengan adanya model pembiayaan risiko bencana ini maka diharapkan Indonesia akan semakin tangguh dalam penanggulangan bencana.