Universitas Syiah Kuala berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan, karena mampu menempati peringkat kelima di jajaran perguruan tinggi nasional sebagai kampus dengan studi terbaik bidang language and linguistics’. (Banda Aceh, 13 Juli 2022).
Informasi ini berdasarkan publikasi dari salah satu lembaga pemeringkatan dunia yaitu Scimago Institutions Ranking (SIR) by Subject Areas 2022. Dalam pemeringkatan ini, SIR menilai berdasarkan tiga faktor, yaitu riset (50%), inovasi (30%) dan akses keterbukaan masyarakat (20%).
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris USK Prof. Dr. Yunisrina Qismullah Yusuf, M.Ling., menjelaskan, dalam menyusun data pemeringkatan ini SIR menggunakan data indeks publikasi ilmiah dari pangkalan data Scopus. Di mana data Scopus tersebut merupakan bagian dari Elsevier, yaitu sebuah perusahaan penyedia informasi ilmiah dan medis terbesar dunia yang berbasis di Belanda.
“Setiap tahunnya Scimago mengeluarkan data pemeringkatan universitas di dunia untuk menilai relevansi publik terhadap riset di suatu universitas,” ucapnya.
Terkait prestasi ini, Yunisrina mengungkapkan, hal ini menunjukkan bahwa penelitian dosen USK di bidang bahasa dan linguistik telah mampu menghasilkan riset yang berkualitas, sehingga mendapatkan rekognisi internasional.
“Ini semakin menambah poin bagi USK untuk terus menuju ke international reputation and recognition,” ujarnya.
Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan turut menyampaikan syukur dan bangga atas pencapaian ini. Apalagi sebelumnya Tim Riset USK berhasil membawa jurnal Studies in English Language and Education (SiELE) terindeks Scopus dengan klaster quartile Q1. Sekaligus menjadi jurnal SiELE pertama USK yang terindeks Scopus.
Karena itulah, Rektor menilai prestasi ini sangat istimewa karena selama ini riset unggulan USK lebih dominan bidang sains, sementara kajian di bidang humoniora seperti liguistik ini masih tergolong sedikit. Di sisi lain, prestasi ini setidaknya menjelaskan, kualitas riset USK dalam bidang humaniora seperti bahasa, linguistik maupun sastra telah diakui reputasinya secara global.
“Ilmu linguistik inikan terus berkembang. Sementara kajian bidang ilmu ini masih tergolong sedikit. Karena itulah, prestasi ini menjadi motivasi USK untuk terus memperluas kajian linguistiknya,” ucap Rektor.