Universitas Syiah Kuala

Stimulus Wirausaha Masyarakat, USK Bentuk UKM ATA

Universitas Syiah Kuala (USK) membentuk UKM Adee Thoe Ajee (ATA) di Gampong Ajee Cut, Kabupaten Aceh Besar. Kelompok wirausaha ini, dibentuk melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional (PKM-KN).

Dilaksanakan oleh dosen USK, lewat skema pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) anggaran tahun 2024, berjudul: Penerapan teknologi pengering terowongan Hohenheim Aceh mewujudkan produk kering yang halalan thayyiban bagi kelompok wirausaha Adee Thoe Ajee di Aceh Besar.

Komposisi tim terdiri dari, Dr. Rita Khathir, S.TP., M.Sc sebagai ketua pelaksana (dosen prodi Teknik Pertanian USK). Dengan anggota pelaksana: Sri Maryati, S.TP., M.Si (dosen prodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Teuku Umar) dan Marai Rahmawati, SP., M.Sc (dosen prodi Agroteknologi USK).

Rita menyampaikan, kegiatan yang diajukan dengan rencana anggaran sebesar Rp 50 juta telah disetujui dengan anggaran 49,25jt (98.5%), atau hampir 100% disetujui.

“Hal ini tidak lepas dari penyusunan proposal kita yang tentunya realistis. Alhamdulillah dengan fokus riset pada pengembangan teknologi pengeringan sejak tahun 2015,” jelasnya.

Dengan demikian, Rita telah memenangkan 1 hibah pengabdian Kompetitif Nasional (KN) 2018, 1 hibah pengabdian KN 2019, 1 hibah pengabdian PNBP 2020, 1 hibah pengabdian rumah amal USK 2021, 1 hibah pengabdian PNBP 2022, 1 hibah pengabdian PNBP 2023, dan 2 hibah pengabdian tahun 2024.

“Secara total sejak periode 2015-2024, kami telah membangun 18 unit alat pengering terowongan Hohenheim,” ungkap Rita.

Lulusan sarjana yang dihasilkan dengan alat pengering terowongan Hohenheim Aceh juga sudah mencapai 21 orang. Kelompok wirausaha Adee Thoe Ajee yang selanjutnya di-ibranding dengan nama UKM ATA.

Kelompok ATA beranggotakan 10 orang wanita muda, terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja. Kelompok ATA memang dibentuk berbasis orang muda, sebagai salah satu strategi keberlanjutan kegiatan di masa yang akan datang.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan dan pendampingan sepanjang periode kontrak hibah Juni-Desember 2024, dan akan dilanjutkan dengan pendampingan oleh Rita dan kawan-kawan, yang tergabung dalam kelompok tim peneliti Srikandi Aceh.

Metode kegiatan yang lain adalah pendekatan personal, pendekatan keagamaan dan sosial, serta kekeluargaan. Metode partisipasi mitra juga dilakukan misalnya melalui pemberian sub pekerjaan kepada pihak mitra sesuai keahliannya, misalnya untuk pembuatan pengecoran lantai pengering dan kegiatan penyediaan tempat dan konsumsi kegiatan.

UKM ATA didukung dengan 1 unit alat pengering terowongan Hohenheim Aceh ukuran panjang 3m, lebar 1 m senilai Rp 20 juta, 1 unit android printer thermal senilai Rp 4,9 juta, dan seperangkat fasilitas produksi seperti lemari, meja kerja, grinder, perkakas, timbangan digital, kemasan dan label dengan total nilai Rp 5 juta, dan bahan baku produksi senilai Rp 2 juta.

Potensi yang dimiliki oleh kelompok ATA pada saat adalah ilmu pengetahuan yang sudah diberikan, 1 set teknologi produksi dan sumber daya manusia (SDM).

“Sebagai warga kecamatan Ingin Jaya, kami mau JAYA,” harap Yeni, Ketua UKM ATA sekaligus Ibu Ketua PKK Gampong Ajee Cut.

Pengetahuan yang telah diberikan meliputi ilmu pengetahuan terkait manajemen produksi, manajemen mutu, manajemen usaha digital, dan manajemen pemasaran online.