Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Marwan hadiri Rapat Pimpinan/Rektor Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) se-Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 24 – 25 Oktober 2025 di Universitas Indonesia. (Jakarta, 25 Oktober 2025).
Prof. Marwan mengatakan, salah satu tema yang dibahas pada forum ini adalah otonomi perguruan tinggi, pemanfaatan asset dan kepegawaian PTN BH. Adapun narasumber pemantiknya adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Dirjen DJK dan Deputi Kementerian PAN RB.
Terkait pendanaan dan internasionalisasi PTN BH, Rektor mengungkapkan, ada sejumlah poin penting yang dibahas. Di antaranya adalah bagaimana internasionalisasi mendukung visi universitas PTNBH dan mengurangi ketergantungan pada UKT/BP sehungga perlu adanya keseimbangan antara proporsi pendapatan BP/UKT dan non UKT/Non-BP.
“Selain itu, perlu adanya dukungan serius dari pemerintah untuk ekosistem pendanaan PTNBH, terutama untuk mewujudkan visi menghantarkan pendidikan Indonesia menuju 100 dunia,” ucap Rektor.
Lalu terkait wacana dana abadi dan block grant, ungkap Rektor, forum ini membahas tentang pentingnya pengolahan dana abadi yang efektif, dan diharapkan dapat mengoptimalisasi penghasilan universitas non-BP.
Isu perpajakan juga turut menjadi materi pembahasan pada forum ini. Di mana timbul pertanyaan apakah dana dari APBN masih harus dikenakan PPH, PPN, dan pajak lainnya. Lalu diusulkan opsi: pajak yang sudah masuk dikembalikan lagi ke PTN tersebut.
Selanjutnya, di akhir kegiatan disepakati pembentukan Forum Rektor PTN BH yang tujuannya adalah agar kampus PTN BH ini dapat menyuarakan concern bersama kepada pemerintah.
Untuk itulah, Rektor menyambut baik terlaksananya kegiatan rapat pimpinan PTN BH ini. mengingat kegitan ini sangat penting untuk memperkuat kemitraan dan komunikasi khususnya sesama kampus PTN BH.
“Seperti wacana Forum Rektor PTN BH ini, forum ini diusulkan karena dapat menjadi platform untuk menyuarakan aspirasi bersama terkait optimalisasi peran dan fungsi PTN BH,” ucap Rektor.
Pada kegiatan ini, Menteri Bryan menekankan pentingnya hilirisasi hasil penelitian, tidak hanya berhenti di publikasi, tetapi ditransformasikan menjadi produk nyata yang memberikan dampak ekonomi nasional.
Menurut Menteri Bryan, kolaborasi riset, publikasi, dan inovasi antara PTNBH sangat ditekankan agar hasilnya memberikan dampak besar untuk masyarakat luas.
“PTNBH diharapkan menjadi aktor utama dalam mempersiapkan Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi (High Income Country), dengan penekanan pada pertumbuhan ekonomi yang didukung riset dan inovasi universitas,” ucap Menteri.