Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal M.Eng memberikan kuliah umum terkait isu yang menjadi perbincangan hangat ditingkat global yaitu Revolusi Industri 4.0. Kuliah umum yang bertajuk Menghadapi Era Perubahan Menuju Revolusi Industri 4.0 ini disampaikan Rektor di hadapan civitas akademika Universitas Malikussaleh. Selasa, (6/11)
Rektor menejelaskan bahwa dunia akademis harus siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi akibat revolusi industri. Apalagi era revolusi industri ini memiliki karakteristiknya sendiri yaitu otomasi, big data, artificial intelligent dan cyber phsycal system.
“Otomatisasi dengan mesin dan kecerdasan buatan akan mengantikan fungsi manusia secara dominan. Maka sumber daya yang tak bisa digantikan adalah mereka yang memiliki daya inovasi dan kreasi yang tinggi,” ujar Rektor.
Di sisi lain Rektor menilai, bahwa Aceh memiliki beberapa potensi besar yang jika dikembangkan akan menjadi kekuatan untuk menghadapi revolusi industri. Di antaranya kekuatan itu adalah Aceh memiliki hak yang lebih leluasa dalam berimprovisasi di bidang pendidikan. Aceh memiliki beberapa perguruan tinggi berkualitas untuk mengembangkan riset berbasis lokal.
Lalu Aceh kaya akan sumber daya alam, posisi Aceh juga sangat strategis untuk perdagangan internasional dan Aceh memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
“Jadi Pendidikan, penelitian dan kewirausahaan adalah tiga hal yang harus menjadi perhatian kita dalam menghadapi era revolusi industri,” ucap Rektor.
Pada kesempatan itu, Rektor juga menandatangani perjanjian kerjasama untuk jangka waktu lima tahun ke depan dengan Rektor Unimal Prof. Dr. Afridar, M.Si. Inti kesepakatan ini adalah perpanjangan kerjasama yang telah terjalin dari kedua universitas ini sebelumnya.
Kerjasama tersebut terkait penelitian, pertukaran tenaga ahli, dosen dan pemagangan mahasiswa serta kerjasama ilmiah lainnya. Serta kerjasama dukungan teknis seperti program sistem kertas kerja perkantoran, kepegawaian, sistem perpustakaan dan fasilitas bersama.
“Sebelumnya kita sudah menandatangani kerjasama, ini hanya memperpanjang durasi waktunya saja karena durasi kerjasama yang lama sudah berakhir,” ucap Afridar.