Universitas Syiah Kuala

Potret Kegiatan Bakti Relawan KE VII KSR PMI USK

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengadakan Bakti Relawan (Barel) ke-VII di Desa Neubok Badeuk, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, mulai tanggal 16-20 November 2022.

Barel ke-VII mengusung tema Mengabdi dengan Hati, Bergerak dengan Aksi, Mewujudkan Relawan yang Peduli untuk Negeri. “Tema ini diharapkan para relawan bergerak dengan aksi, bukan hanya ide saja, tapi memang dilaksanakan dengan aksi yang nyata dengan berhadapan langsung bersama masyarakat,” kata Ketua Panitia, Choirunnisa.

Ia mengatakan, ini adalah barel pertama setelah pandemi Covid-19. Terakhir kali barel ini diadakan tahun 2019, setelah itu karena pandemi jadi di tahun 2020 dan 2021 tidak diadakan barel. Tujuan barel ke-VII ini dengan tujuan meningkatkan kapasitas sumber daya profesionalisme relawan KSR, membantu masalah kesehatan pada masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan lingkungan, serta meningkatkan kesehatan masyarakat dalam kegiatan home visit serta Pelayanan Kesehatan Gratis.

“Kami juga membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana, dalam kegiatan sekolah Sehat Tanggap Bencana. Serta mengajarkan para relawan sebuah proses bermitra dengan masyarakat untuk menyusun program yang layak, diinginkan dan berkesinambungan dalam kegiatan aksi sosial, penanaman pohon, pelatihan masyarakat kreatif, outbound dan perlombaan,” jelasnya.

Komandan KSR PMI Unit USK, Ismail mengungkapkan, setiap kegiatan pastinya mempunyai kendala, begitu juga dengan bakti relawan ini. Dalam menghadapi kendala tersebut, sangat penting bagi seorang pemimpin mengambil sikap.

“Selama Bakti Relawan VII berlangsung tentunya tidak semua hal seperti yang kita harapkan, akan ada penyesuaian dengan kondisi lingkungan serta keadaan masyarakat, tetapi hal-hal seperti ini bisa teratasi dengan terus berkoordinasi dan evaluasi sehingga hambatan dapat kita minimalisir,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan tersebut bisa membuat para relawan yang turun, bisa merasakan arti dari relawan itu sendiri, berbaur dan saling belajar dengan masyarakat. Setiap proses yang terjadi menjadi motivasi untuk lebih baik lagi, sekaligus dapat mempererat silaturahmi dan rasa kebersamaan.