Sejumlah peneliti Universitas Syiah Kuala dengan berbagai bidang keilmuan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) program riset unggulan dari kampus ini. Kegiatan Bimtek ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si di Gedung AAC Dayan Dawood. (Banda Aceh, 12 September 2024).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK Prof. Dr. Mudatsir, M.Kes menjelaskan, kegiatan bimtek ini merupakan bentuk dukungan universitas untuk meningkat aktivitas riset di kalangan peneliti USK.

Adapun narasumber kegiatan ini terbagi berdasarkan empat bidang keilmuannya. Mereka adalah Prof. Dr. Muksin, S.Si, M.Si,M.Phil untuk bidang sains dan teknologi, Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si untuk bidang kesehatan.

Lalu Prof. Dr. Sofyan Syahnur, S.E., M.Si untuk bidang sosial humaniora dan Prof. Dr. Mailizar, S.Pd., M.Ed untuk bidang pendidikan. Selanjutnya, untuk bidang hilirisasi riset hadir sebagai narasumbernya adalah Dr. Ir. Syaifullah, ST, M.Eng

“Kami berharap kegiatan penguatan riset ini menjadi bekal bagi kita, sehingga kita bisa mendapatkan riset-riset yang disediakan para penyandang dana. Baik dari LPPM, maupun dari sumber dana lainnya di dalam atau luar negeri,” ucapnya.

Selanjutnya, Agussabti mengatakan, kegiatan ini berawal dari kondisi terkait adanya ketimpangan produktivitas peneliti USK khususnya di bidang saintek yang meningkat. Namun untuk bidang keilmuan lain produktivitasnya jauh melampaui bidang saintek.

Persoalan lainnya terkait personality. Ternyata ada dosen yang kinerja risetnya baik sekali. Namun ada pula dosen yang bahkan tidak memiliki nomor scopus.  

Terkait persoalan tersebut, akhirnya pimpinan universitas dan LPPM sepakat untuk membagi bidang keilmuan yaitu saintek, sosial humaniora, kesehatan dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk memacu keseimbangan tersebut.

“Itu dasar awal kita membagi bidang ilmu, yang kemudian ketika PT BH dan USK masuk perangkingan, ternyata distribusi keilmuan ini menjadi fokus atau perhatian. Artinya apa? Apa yang kita lakukan ini sebenarnya adalah cara yang benar dan efektif,” ucapnya.

Meskipun demikian, Agussabti berharap kegiatan ini tidak hanya untuk memacu publikasi riset, namun turut serta meningkatkan lahirnya produk inovasi berbasis riset yang bermanfaat bagi masyarakat. Termasuk pula hilirisasi riset yang potensial untuk dikomersilkan.