Hampir satu bulan lamanya, para mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan deteksi dini stunting di Gampong (Desa) Alue Naga, Banda Aceh. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Astra-USK.
Melalui Fakultas Keperawatan (FKep), Astra-USK melakukan sosial mapping, identifikasi potensi dan telaah empat pilar; kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan. Tema giat tersebut ‘Pemberdayaan Komunitas dalam Deteksi Dini dan Intervensi Stunting’, Senin (19/9/22).
Wakil Dekan I FKep USK, Dr. Ners. Darmawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat menyampaikan, Alue Naga mendapatkan perhatian serius, mengingat keberadaan Kampus Jantong Ate Rakyat Aceh ini jaraknya sangat berdekatan.
Pada sesi kali ini, dengan dukungan PT. Astra International melalui kerjasama dengan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) dalam program CSR-nya, kepedulian tersebut bisa diwujudkan dalam tindakan nyata. Ini menjadi langkah penting, karena masalah stunting sudah menjadi isu prioritas nasional.
“Hal ini dapat kita lihat Komitmen dari pemerintah terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024 data dari BKKBN Aceh,” jelas Dekan I FKep.
Darmawati menambahkan, kasus stunting seharusnya dapat dicegah pada anak usia di bawah dua tahun. Pencegahan tersebut harus dilakukan sejak dari lahir, dan balita diberikan asupan gizi yang baik untuk pertumbuhan tumbuh kembang anak sejak dini.
Ketua pelaksana kegiatan MBKM Astra-USK, Ichsan Rusydi, S.St.Pi,. M.P menyampaikan terima kasih kepada Fkep yang telah mendukung berjalannya program tersebut, seperti program profesi dan program pengabdian lain bisa terlaksana di Alue Naga.
“Ini tugas kita bersama untuk membantu masyarakat yang susah. Kita juga mengajak pemerintah, LSM, swasta lainnya untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, yang paling penting tentunya partisipasi dari masyarakat. Ini harus kita bangun secara penta helix,” tutur Ichsan.
Salah satu mahasiswa Keperawatan, Diva Mardevian dalam pemaparanya memberikan materi kepada warga dari kalangan ibu dan balita mengenai seputar pentingnya kegiatan posyandu, apa itu stunting, penyebab dan akibat dari stunting, serta upaya pencegahan stunting bagi kalangan anak sejak dini dari bayi. Ia juga mengajak kepada masyarakat agar dapat mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, termasuk memberikan asupan gizi yang baik dan sehat terhadap bayi hingga balita.
Sementara itu, salah seorang warga, Nuraini yang ada di desa mengaku, bahwa ia mendapat ilmu seputar stunting dan cara mencegahnya lewat acara ini.
“Acara kemarin bagus, karena selain anak-anak mendapat hadiah, saya pribadi juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat seputar stunting dan cara mencegahnya,” tutur Nuraini.
