Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) mengenalkan maggot kepada masyarakat Desa Gunung Bahgie, Kabupaten Aceh Tengah. Hal ini dimaksudkan sebagai alternatif mata pencaharian, yang bernilai ekonomis.
Perkenalan tersebut dilakukan oleh mahasiswa USK yang sedang melaksanakan KKN XXI di desa setempat. Adalah Rahmat Fahlevi, mahasiswa Ilmu Politik dari FISIP USK yang berinisiasi mengenalkan potensi ekonomi berbasiskan ekonomi hijau serta ramah lingkungan.
Dibantu teman KKN di kelompoknya, dirinya mendemonstrasikan teknis budidaya dan penggunaan maggot. Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa elemen desa, meliputi para perangkat desa, petani kopi dan pemuda desa di halaman kantor kepala desa tersebut, Jumat 1 Juli 2022.
“Maggot merupakan potensi ekonomi terbaru bagi masyarakat dan ramah lingkungan. Karena lingkungan yang sehat tanpa bau, sebab sampah organik merupakan syarat utama pengentasan stunting,” kata Rahmat.
Ia menjelaskan, maggot dapat digunakan untuk menguraikan sampah organik, seperti limbah domestik rumah tangga berupa makanan. Ditaksir, 1 Kg maggot mampu menguraikan 7 hingga 10 kg sampah organik. Selain itu, maggot juga dapat bernilai ekonomis bagi pundi-pundi penghasilan masyarakat.

“Selain untuk menguraikan sampah organik, maggot juga dapat bernilai ekonomi. Maggot yang masih berukuran pupa dan pupa dewasa bisa, dijadikan pakan ternak dan unggas seperti ayam, burung dan ikan. Hewan yang diberi pakan maggot pun akan menghasilkan daging yang berkualitas tinggi karena maggot kaya akan protein,” tuturnya.
Pada demonstrasi itu, Rahmat juga mengedukasi perihal maggot lebih luas terkait penggunaannya. Salah satunya, maggot bisa menjadi solusi bagi isu miring Kopi Gayo di kancah dunia.
“Sekarang Kopi Gayo ada stigma di Eropa mengandung bahan organik dalam prosesnya, saya menawarkan alternatif yang cukup baik untuk ini. Hasil sampah organik yang diuraikan maggot, serta bangkai lalat BSF maggot pun bisa dijadikan pupuk alami bagi kopi, dan meningkatkan kualitas kopi,” tutup Rahmat.
Untuk diketahui, “Green economy dan pengentasan stunting” merupakan tema besar KKN kolaborasi dan reguler tahun 2022.