Universitas Syiah Kuala

Mahasiswa Agribisnis USK Pelajari Rantai Nilai Kopi Gayo dari Hulu ke Hilir di Bener Meriah

Aroma kopi Gayo menyambut langkah puluhan mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), saat tiba di Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (18/10/2025).

Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan field trip bertajuk “Dari Hulu ke Hilir Agribisnis Kopi Gayo” yang bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap praktik nyata rantai nilai agribisnis kopi.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ketua Departemen Agribisnis, Dr. Ir. Safrida, M.Si, serta didampingi sejumlah dosen dan asisten laboratorium Praktikum Ekonomi Produksi. Rombongan disambut hangat oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah, Uswatun Hasanah, S.P., MP, bersama jajaran penyuluh dan bidang perkebunan.

Dalam sambutannya, Uswatun menjelaskan bahwa kopi bukan sekadar tanaman, tetapi merupakan “urat nadi” ekonomi masyarakat Bener Meriah.

“Sektor kopi telah menghidupi ribuan keluarga di Bener Meriah. Kami ingin generasi muda memahami pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pengelolaan kopi,” ujarnya.

Dari kantor dinas, mahasiswa melanjutkan kunjungan ke perkebunan kopi rakyat. Di sana, mereka belajar langsung mengenai jenis-jenis kopi, teknik tumpangsari, proses perawatan, hingga cara panen buah kopi merah yang siap olah. Di tengah udara sejuk pegunungan, mahasiswa menyaksikan secara langsung ketelatenan para petani perempuan yang memetik kopi di lahan-lahan rakyat.

Petualangan berlanjut ke MDC Coffee House, salah satu sentra pengolahan kopi di Bener Meriah. Mahasiswa diperlihatkan proses pengolahan kopi mulai dari green bean, penyangraian, penggilingan, hingga pengemasan produk akhir. Mereka juga mendapat wawasan baru bahwa kulit, ampas, bahkan debu kopi dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai ekonomi.

“Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana rantai ekonomi kopi terbentuk dari kebun hingga ke pasar. Harapannya, mereka memahami pentingnya efisiensi dan penciptaan nilai tambah dalam agribisnis,” ujar Dr. Ir. Sofyan, M.Agric.Sc, dosen pendamping lapangan.

Salah satu peserta, Salsa, mengaku terinspirasi setelah mengikuti kegiatan tersebut.

“Saya baru tahu kalau pemetik kopi kebanyakan perempuan, dan ternyata dalam setengah hektar cukup dua pekerja saja. Bahkan debu kopi pun bisa dijual — semuanya bernilai!” ungkapnya dengan antusias.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Agribisnis USK tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jembatan antara kampus, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam membangun agribisnis kopi Gayo yang berkelanjutan dan berdaya saing global.

https://ices.prosiding.unri.ac.id/ https://manuais.ifba.edu.br/ https://cegs2.dfci.harvard.edu/ https://konami.fisip.unej.ac.id/ https://fisip.unej.ac.id/ https://wajibtotosuper.com/ https://dolantotokl.com/ https://ojauth.aiou.edu.pk/ http://liao.cis.udel.edu/ https://linklist.bio/totosuper-resmi/ https://linklist.bio/toto-kl/ https://linklist.bio/sbopoker/ https://linklist.bio/pisangbetrupiah/