The 9th Annual International Conference (AIC) Universitas Syiah Kuala yang berlangsung 18-19 September 2019 di Gedung AAC Dayan Dawood resmi ditutup. Kegiatan tahunan Unsyiah ini diikuti ratusan akademisi, praktisi, hingga peneliti dari berbagai negara.
Dalam penyelenggaraan selama dua hari ini, Atsiri Research Centre dan Bungoe Jaroe Jurusan Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga FKIP terpilih sebagai Best Expo. Keduanya dinilai memiliki perfoma paling baik selama expo berlangsung di hall ACC Dayan Dawood.
Selain memberi penghargaan kepada Best Expo, di dalam konferensi ini juga diberikan penghargaan Best Paper. Berikut nama-namanya;
*Best Paper AIC SE 2019
1. Performance of Tannic Acid/Tetraethylenepentamine Coated Polymeric Membrance for the Separation of Different Surfactant Stabilized Oil in Water Emulsions (Faraziehan senusi dan Suzylawati)
2. Modeling of Groundwater Level Fluction in the Tropical Peatland Area of Riau, Indonesia (Sigit Sutikno dan Muhammad Yusa)
*Best Paper AIC HLS 2019
1. Anti-Diabetic effect of 70% Ethanol Extract of Anredera Cordifolia (Teen) Stennis (Binahong) Leaves on Glucose Transporter 4 (GLUT4) and Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma (PPAR-γ) Genes expression In-3T3-L1 Adipoctyle Cells (Asri Sulfianti, Mayriska Triwulansari, dan Khayu Wahyunita)
2. Endophytic bacteria isolated From the leaf of Langusei (Ficus Minahassae Tesym. & De V.r) and Their Antibacterial Activities. (T E Tallei, Y T Linelejan, S D Umboh, A A Adam, Muslem, dan R Idroes).
*Best Paper AIC SS 2019
1. Overseas education: The Perspective of the Acehnese Scholarship Applicants (Presenter: Restu Andrian)
2. Why Do Unsyiah Junior Lecturers Plagiarize? (Presenter: Silfiani)
Konferensi internasional ini diadakan dalam rangka milad Unsyiah ke-58 tahun. dalam konferensi ini dibahas berbagai topik tentang ilmu pengetahuan, riset, kesehatan, sosial, hingga teknologi. Akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang ilmu itu berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, Brunei Darussalam, dan Peru.
“Sedikitnya ada 330 makalah yang dibahas dalam konferensi ini,” ujar Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., saat membuka konferensi itu, Rabu (18/9).
Rektor mengatakan konferensi ini adalah forum efektif bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama akademis dan industri. Mereka dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan penelitian dan inovasi, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat lebih mudah dan efisien.
“Akademisi dan industri tidak boleh bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi. Dengan demikian, kita dapat mengubah lingkungan dan kehidupan lebih baik,” pungkasnya. (Humas Unsyiah/fer)