Universitas Syiah Kuala

Greenmetric USK Kenalkan Eco Enzyme ke Masyarakat

Divisi Greenmetric Pusat Riset Lingkungan Hidup Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan praktek kuliah magang penelitian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan tema “Produksi dan Aplikasi Ecoenzim”. Kegiatan ini merupakan kerjasama Pusat Riset Lingkungan Hidup, FKIP Pendidikan Kimia USK dan Yayasan Inisiatif Berkelanjutan Indonesia serta ibu PKK gampong Prada. (Banda Aceh, 26/3/2022) 

Mahasiswa praktek penelitian dan pengabdian  di bawah bimbingan Dr. Sulastri, Dr. Ichwana., S.T.M.P dan Muhammad Nazar, SPd. MSCST sebagai penerima hibah penelitian SKEMA MBKM. Semua yang tergabung berkomitmen untuk memanfaatkan Eco Enzyme di lingkungan Kampus dan lingkungan sekitarnya. 

“Apa yang dihasilkan oleh USK, diharapkan akan menjadi duplikasi bagi mahasiswa, dosen, masyarakat untuk mencoba memanfaatkannya Eco Enzyme menjadi produk yang multifungsi dan ramah lingkungan,” kata Ichwana. 

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris LPPM USK, Dr. Sulastri, M.Si sekaligus ketua kegiatan MBKM FKIP USK dengan tim anggota Dra. Erlidawati. Pada kegiatan ini dilakukan penyampaian materi kuliah oleh sekretaris PPLH USK, Dr. Ichwana, S.T.M.P, dan tim Greenmetrik PPLH USK, Dr.Febriani, M.Si.

Di akhir sesi kegiatan ini dilakukan praktek pembuatan Eco Enzim dan aplikasi produk Eco Enzim untuk pembersihan kolam FKIP USK.  Produk Eco-Enzyme USK ini diharapkan dapat digunakan diseluruh lingkungan kampus. 

Universitas Syiah Kuala berkomitmet terus menjaga kelestarian kampus hijau dan berperan aktif melibatkan diri dalam usaha memanfaatkan limbah sehingga dapat meningkatkan kelestarian lingkungan, ekonomi dan keberlanjutan kampus. Saat ini tim Greenmetric Pusat Riset LH USK juga telah memiliki desa binaan untuk kegiatan pendayagunaan Eco Enzyme yaitu Desa Lamgapang. 

Pada kegiatan ini juga dihadiri oleh masyarakan Desa Prada Banda Aceh, sehingga kedepan Desa Prada akan menjadi binaan untuk pembuatan Eco Enzyme. 

“Semoga kelak kota Banda Aceh juga akan berkomitmen menggunakan Eco Enzyme sebagai solusi pembersih rumah tangga,  sungai-sungai dan selokan dan lain-lain,” harapnya Sulastri. 

Untuk diketahui, Eco-Enzyme atau yang dikenal dengan cairan fermentasi yang dihasilkan dari sampah kulit buah-buahan dan sayuran diklaim merupakan cairan serbaguna dan multifungsi. Pertama kali diperkenalkan oleh Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

https://satudata.pasuruankota.go.id/ https://geoportal.simalungunkab.go.id/ https://agentotosuper.com/ https://mbahtotokl.com/ https://apps.fkipunlam.ac.id/ https://perpus.untad.ac.id/ https://sistabok.pasuruankota.go.id/ https://pasti.slemankab.go.id/ https://servicios.cuc.uncu.edu.ar/ Kentangwin https://linklist.bio/totosuper-resmi/ https://linklist.bio/toto-kl/ https://linklist.bio/sbopoker/ https://linklist.bio/pisangbetrupiah/ https://estd.perpus.untad.ac.id/ https://comision-gfinanciera.anuies.mx/ https://krabi-railayprincess.com/ https://krabi-railayresort.com/ https://jurnal.uinsyahada.ac.id/contact/ https://ncmh.gov.mn/ https://ojs.poltekkes-medan.ac.id/