Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala (FMIPA-USK) menjalin kemitraan strategis dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) pada Rabu, di kampus FMIPA-USK, Banda Aceh (25 Juni 2025).
Penandatanganan MoA dilakukan oleh Ketua PMI Banda Aceh, Bapak Ahmad Haeqal Asri, S.Ked., MM, dan Dekan FMIPA-USK, Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech., serta disaksikan oleh perwakilan PMI, pimpinan fakultas, dosen, dan mahasiswa.
Kerja sama ini mencakup tiga pilar utama Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai program telah dirancang dalam lingkup kerja sama ini, antara lain pelatihan kesiapsiagaan bencana, edukasi kesehatan masyarakat, program donor darah, riset kolaboratif di bidang kesehatan lingkungan, serta pengembangan relawan kemanusiaan berbasis kampus.
Dalam sambutannya, Ketua PMI Banda Aceh menyampaikan apresiasi atas inisiatif FMIPA dalam memperkuat sinergi lintas sektor.
“Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini, khususnya dalam pengembangan penelitian di bidang kebencanaan dan kesehatan, serta pemberdayaan mahasiswa melalui program-program kemanusiaan,” ujar Haeqal.
Sementara itu, Prof. Taufik menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari komitmen FMIPA untuk memperluas peran sosial perguruan tinggi.
“Melalui kolaborasi ini, kami mendorong sivitas akademika untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, selaras dengan peran pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.
Salah satu inisiatif utama yang akan segera ditindaklanjuti adalah pengembangan dan adopsi Darah Tanyoe, sebuah proyek inovasi mahasiswa FMIPA-USK yang meraih juara dua tingkat nasional. Darah Tanyoe merupakan platform daring terpadu yang mempermudah konektivitas antara pendonor dan penerima darah, sekaligus berfungsi sebagai media edukasi dan monitoring donor. PMI Banda Aceh menyatakan dukungannya untuk mengadopsi sistem ini secara resmi dalam rangka memperluas jangkauan layanan transfusi darah.
Melalui kolaborasi ini, FMIPA-USK dan PMI Banda Aceh mengambil langkah konkret dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam isu-isu kemanusiaan dan kesehatan masyarakat.
Kemitraan ini turut mendukung capaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, di antaranya: SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan