Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melaksanakan Sekolah Pasar Modal Syari’ah. Kegiatan tersebut diikuti 130 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), yang berlangsung di fakultas tersebut, Sabtu, 18 Februari 2023.
Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan FEB USK, Dr. Abd. Jamal, S.E., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa mahasiswa jangan hanya bertumpu pada sebatas kuliah, kemudian dapat ijazah dan jadi sarjana. Menurutnya itu saja tidak cukup.
“Yang kita perlukan saat ini adalah keahlian khusus. Kegiatan seperti ini kalian akan dibekali ilmu-ilmu yang nantinya akan memudahkan kita untuk mendapatkan pekerjaan di luar. Jangan sia-siakan kesempatan ini khususnya mahasiswa KIP-K, karna kalau kalian ikut kegiatan ini di luar maka akan dikenakan biaya yang mahal,” kata Abd Jamal.
Dekan III FEB USK ini turut mengingatkan mahasiswanya agar disiplin dalam memanfaatkan waktu. Ilmu yang didapatkan pada Sekolah Pasar Modal Syari’ah, bermanfaat bagi mahasiswa setelah lulus nanti, bagi mereka yang berminat membuka usaha.
“Niatkan belajar dengan ikhlas karena itu sangat penting, kalau belajar karena terpaksa/dipaksa maka itu tidak akan berhasil. Ikat ilmunya dengan di catat agar kita bisa ingat ilmu-ilmu yang telah disampaikan yang natinya akan berguna untuk kita,” pesannya.
Sekolah Pasar Modal di FEB USK disampaikan tiga materi. Materi pertama disampaikan oleh Bella Fadhillah dari Tim edukasi Perlindungan dan Konsumen OJK Provinsi Aceh, tentang Pengenalan Industri Keuangan Digital Serta Waspada Investasi Ilegal. Dalam materinya Bella menyampaikan terkait fungsi dari OJK yaitu menyelenggarakan system pengaturan dna pengawasan terhadap kegiatan di sector jasa keuangan, baik itu perbankan, pasar modal dan persasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayan, dll.
“Di masyarakat saat ini sedang maraknya investasi illegal. Ada beberapa penyebab utama dari investasi illegal, salah satunya ialah masyarakat yang tergiur dengan bunga tinggi dan belum memiliki ilmu terkait investasi,” sebut Bella.
Ia juga mengingatkan kepada mahsiswa agar tidak tergiur dengan Pinjaman Online (Pinjol), yang sekarang sedang marak terjadi karena akan merugikan diri sendiri. Materi kedua disampaikan oleh Aulia Firdaus dari Bursa Efek Indonesia. Aulia menyampaikan kenapa investasi itu penting, karena dengan berinvestasi, bisa menyiapkan masa depan, dan mencapai Financial Freedom.
“Tantangan kedepan akan lebih berat dari sebelumnya, karena persaingan nantinya bukan dengan manusia, tapi dengan kecerdasan buatan atau dengan teknologi. Generasi milenial harus mepersiapkan masa depan salah satunya dengan investasi,” ujar Aulia.
Menurutnya, ada tiga hal yang harus dipersiapkan kedepan di bidang investasi, yaitu Investasi kesehatan, Investasi Pendidikan dan Investasi Keuangan. Sedangkan materi ketiga disampaikan oleh Putra Auril Ramadhan, RTA., RSA. dari RHB Securitas Indonesia. Dalam penyampaiannya beliau menjelaskan terkait RHB Securitas dan bagaimana saham yang syariah dan yang tidak.
“Investasi yang bertentangan dengan prinsip syariah adalah adanya unsur Maisir(Perjudian), Gharar (Ketidakpastian), Riba(Tambahan atas pokok), Bathil(Salah, batal), maksiat dan kezaliman. Beliau juga mengingatkan peserta agar kita memiliki manajemen baik dari segi waktu dan juga keuangan,” tuturnya.