Sejumlah dosen Universitas Syiah Kuala mengikuti kegiatan sosialisasi program riset keilmuan yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) USK ini dibuka oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU. (Banda Aceh, 20 Agustus 2021).
Ketua LPPM USK Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech NIP yang tampil sebagai moderator acara menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan secara detail segala hal tentang program riset keilmuan. Mengingat, program dari kementerian ini masih tergolong baru, sehingga dosen USK perlu mendapatkan sosialisasi agar memahami program ini secara komprehensif.
Untuk itulah, dalam kegiatan ini LPPM USK menghadirkan Prof. Dr. Drh. R. Wisnu Nurcahyo dari Asosiasi Parasitology Veteriner Indonesia. Prof. Wisnu juga merupakan sosok yang terlibat langsung dalam merancang lahirnya program riset keilmuan ini.
Rektor dalam sambutannya mengatakan, dirinya menyambut baik atas terlaksananya kegiatan ini. Selama ini USK terus mendorong para dosennya untuk bisa terlibat aktif dalam berbagai program riset maupun hibah nasional.
Rektor mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir ini banyak dosen USK yang berhasil meraih berbagai program hibah riset nasional. Bahkan beberapa waktu lalu, ada enam dosen atau peneliti USK yang berhasil mendapatkan pendanaan dari program World Class Professor (WCP).
Oleh karena itu, Rektor menilai kegiatan ini sangat penting untuk memberi kesempatan bagi civitas akademika USK dalam mendapatkan informasi secara rinci terkait program riset keilmuan ini.
“Kami sebagai Rektor terus mendorong civitas akademika USK untuk menyusun proposal hibah riset, dan berkompetisi secara nasional untuk mendapatkan pendanaan dari Kementerian,” ucap Rektor.
Sementara itu, Prof. Wisnu mengungkapkan, program riset keilmuan ini berbeda dengan program riset sebelumnya. Riset ini mempunya empat skema yaitu hibah riset mandiri dosen, hibah riset kewirausahaan, hibah riset desa, dan hibah riset kegiatan kemahasiswaan.
Di mana fokus riset keilmuan ini terdiri atas empat hal yaitu green economy yang meliputi suistainability, perubahan iklim dan lainnya. Lalu blue economy, yang meliputi maritim, kelautan, perikanan dan lainnya.
Selanjutnya, pariwisata untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata. Terakhir, teknologi dan alat kesehatan yang meliputi upaya penangangan covid dan mendorong kemandirian bangsa.
Prof. Wisnu menjelaskan, salah satu tujuan program riset ini adalah untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi, dan link and match antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja, khususnya di era revolusi Industri 4.0.
Selain itu, program riset ini diharapkan mampu model dan rancangan pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif, antara dosen, mahasiswa, dan mitra terkait. Dalam rangka, untuk mendorong program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yang dicanangkan sebelumnya.
“Jadi perlu adanya riset yang mendukung MBKM sebagai landasan pengambilan kebijakan dan menyusun regulasi yang strategis, serta tepat sasaran dalam implementasinya,” ucap Guru Besar Universitas Gajah Mada tersebut.