Dosen Farmasi USK Edukasi Kefarmasian kepada  Siswa SMAN 1 Takengon

Tim dari Departemen Farmasi FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh berkunjung ke SMAN 1 Takengon, Aceh Tengah pada tanggal 26 Oktober 2024. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

apt. Teddy Kurniawan Bakri, M.Farm menjelaskan bahwa untuk tahun 2024 ini, Departemen Farmasi FMIPA USK mengusung topik edukasi tentang diabetes melitus dan gagal ginjal akut. Selain itu, dalam kunjungan ini pula, tim Departemen Farmasi USK melakukan promosi Program Studi Sarjana Farmasi kepada para siswa kelas XII.

Angka kasus diabetes dan gagal ginjal anak terus mengalami tren kenaikan yang mengkhawatirkan, bahkan viral di platform media sosial banyak anak-anak menjadi pasien cuci darah rutin di rumah sakit. Ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) mengkonfirmasi kasus diabetes anak meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023. Sementara itu berdasarkan survei IDAI 1 dari 5 anak usia 12 sampai 18 tahun urinenya mengandung hematuria atau proteinuria sebagai gejala awal gagal ginjal.

“Berlandaskan kondisi tersebut apoteker sekaligus dosen farmasi Universitas Syiah Kuala dirasa sangat perlu untuk terjun memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya siswa yang sedang di usia remaja untuk waspada terhadap penyakit diabetes dan gagal ginjal akut,” kata apt. Teddy Kurniawan Bakri, M.Farm, ketua departemen Farmasi FMIPA USK sekaligus ketua PD IAI provinsi Aceh.

“Diabetes dan gagal ginjal sekarang tidak hanya menyerang lansia saja tetapi juga remaja dan anak-anak. Gejala gagal ginjal pada anak memang sulit diketahui, terutama pada awal gejala penyakit. Namun terdapat beberapa tanda yang harus diperhatikan seperti penurunan frekuensi buang air kecil, nyeri perut, sesak nafas, mual, muntah dan lesu. Jadi peran apoteker sangat penting untuk mengedukasi masyarakat untuk waspada,” tambahnya.

Kegiatan edukasi di SMAN 1 Takengon ini diikuti oleh 300 mahasiswa yang sangat antusias menyimak dan berdiskusi baik tentang penyakit diabetes melitus dan gagal ginjal akut, maupun berdiskusi tentang Program Studi Sarjana Farmasi di USK. Beberapa siswa menanyakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diabetes melitus pada remaja dan apa yang dapat dilakukan untuk menghindari faktor tersebut. Antusiasme mereka tentang dunia farmasi juga terlihat dari pertanyaan-pertanyaan mengenai tugas-tugas seorang apoteker dan ruang lingkup pekerjaan yang bisa dilakukan setelah lulus sebagai apoteker.

Dalam kegiatan ini, Departemen Farmasi FMIPA USK juga melibatkan partisipasi beberapa mahasiswa farmasi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFAR). Salah satu dari mahasiswa yang berpartisipasi. Nindya Pratiwi, adalah alumni dari SMAN 1 Takengon, yang membuat acara edukasi ini semakin meriah, karena siswa SMA yang hadir bisa menanyakan langsung pengalaman pribadi alumni sekolahnya yang kini sedang menempuh Pendidikan sarjana di USK.

Menurut Nindya, menjadi mahasiswa farmasi merupakan pengalaman yang kaya akan tantangan dan peluang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pembelajaran dan gambaran mengenai tugas dan peran apoteker dalam mengedukasi masyarakat khususnya dalam ruang lingkup kefarmasian.

Departemen Farmasi FMIPA USK, melalui program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap tahun, selalu berusaha untuk terus menjangkau masyarakat di seluruh kota/kabupaten di provinsi Aceh. Selain bertujuan untuk mengenalkan profil departemen, kegiatan ini juga bermaksud agar masyarakat semakin terpapar oleh berbagai informasi dan pengetahuan kefarmasian yang disampaikan oleh pakar di bidangnya.