Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala berhasil meraih empat medali perak pada kompetisi inovasi tingkat internasional Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE) Network dan Maejo University Hotel The Empress, Chiang Mai, Thailand pada 27 – 29 Mei 2023.
Kompetisi tersebut terdiri dari dua kategori, yaitu Student dan Non-Student yang memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu. Untuk non-student, dua dosen USK yaitu Dr. Dewi Yunita, S.TP., M.Res dan Dr. Asmawati, S.TP., M.Sc. mendapatkan medali perak.
Dewi Yunita menampilkan produk shake yogurt dan biofoam, sedangkan Asmawati menampilkan avocado bar. Lalu katagori student, Fauzur Rahmat mendapat medali perak dengan judul “ArrLab: Sophisticated App for predicting food product shelf life of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) to integrate effective food safety”.
Penyerahan medali perak dilakukan oleh Koordinator SAFE Network, Prof. Dr. Novizar Nazir dari Universitas Andalas, Sumatera Barat, Indonesia kepada Dr. Dewi Yunita, Dr. Asmawati, dan Dr. Yuliani Aisyah selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Pertanian USK yang mewakili Fauzur Rahmat.
Kegiatan SAFE 2023 ini turut dihadiri oleh Dekan FP USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, yang turut menyampaikan selamat kepada Prodi THP atas empat medali perak yang berhasil didapatkan.
Frensgurt adalah salah satu brand yogurt lokal, yang salah satu produknya adalah shake yogurt dengan tambahan pure buah sehingga yoghurt tersebut perlu dikocok sebelum dikonsumsi.
Frensgurt dibuat tanpa tambahan gula dan perasa serta pemanis sintetis sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes. Frensgurt dibuat dan dipasarkan secara lokal untuk memastikan kandungan probiotiknya tetap terjaga sehingga dapat menjadi pilihan prioritas bagi konsumen yang peduli dengan kesehatannya sendiri.
Frensgurt dibuat dengan tambahan buah lokal, tidak hanya untuk meningkatkan nilai gizinya, tetapi juga untuk memberdayakan petani buah lokal.
Frensgurt telah memulai usahanya dengan memperoleh Hibah Kewirausahaan dari Program Kompetisi Kampus Mandiri (PKKM), jurusan THP pada tahun 2021. Frensgurt juga mendapatkan Hibah Kewirausahaan dari Program Inovasi Produk Mahasiswa, Bisnis Unit Kewirausahaan USK tahun 2022. Modal yang diberikan dari kedua sumber pendanaan tersebut berhasil dikembalikan dalam waktu masing-masing 1 semester (6 bulan).
Sementara Styrofoam merupakan bahan pengemas yang banyak digunakan untuk makanan siap saji. Styrofoam mengandung zat aktif styrene yang bersifat racun dan tidak dapat didaur ulang. Oleh karena itu, alternatif pengganti styrofoam yang dikenal dengan biodegradable foam (biofoam) perlu dikembangkan.
Lalu Biofoam terbuat dari bahan baku serat alam. Tebu dan kelapa merupakan komoditas lokal Provinsi Aceh Indonesia yang banyak diproduksi sehingga limbahnya juga menjadi masalah utama di wilayah kota yang menjual minuman dari kedua komoditas tersebut. Pengolahan ampas tebu dan sabut kelapa menjadi biofoam diharapkan dapat berperan aktif dalam mengurangi limbah tersebut.
Umumnya biofoam dibuat dengan penambahan resin. Namun, biofoam yang dikembangkan ini menggunakan Rhizopus oligosporus yang dikenal dengan kapang tempe. Miselium yang dihasilkan berperan sebagai matriks pengikat serat yang dapat menggantikan penggunaan resin. Biofoam dari kedua limbah ini terbukti dapat didaur ulang dalam waktu sekitar tiga bulan.
Selanjutnya, Avoca Bar merupakan snack dalam bentuk bar yang dibuat berbahan dasar tepung alpukat yang kaya vitamin dan mineral dan ampas tahu yang kaya serat. Produk ini merupakan salah satu inovasi dalam pemanfaatan potensi lokal yaitu alpukat yang berasal dari Aceh Tengah.
Alpukat selama ini hanya dikonsumsi dalam bentuk segar sehingga ketika panen berlimpah banyak tidak termanfaatkan secara optimal dan terbuang percuma. Melalui pengolahan menjadi avoca bar, diharapkan akan menambah nilai ekonomis buah alpukat dan ampas tahu.
Avoca bar mempunyai beberapa keunggulan seperti masa simpan yang lama dan kalori yang rendah sehingga sesuai untuk diet.
Lalu ArrLab merupakan rancangan aplikasi mobile yang menjembatani kesenjangan antara pelaku UMKM kuliner dengan laboratorium terdekat. Aplikasi tersebut bertujuan untuk mempermudah proses analisis umur simpan produk pangan dan merekomendasikan kemasan terbaik berdasarkan kriteria tertentu.
Melalui inovasi ini, diharapkan dapat menjamin keamanan dan kualitas produk pangan, sehingga mengurangi terjadinya keracunan makanan yang disebabkan oleh pangan yang sudah kadaluwarsa.
Beberapa fitur menarik yang terdapat pada aplikasi ArrLab adalah sebagai berikut: Pertama: menyederhanakan proses pendugaan umur simpan yang menggunakan dua pendekatan, Model ASLT Arrhenius dan kadar air kritis, untuk memberikan prediksi umur simpan yang singkat dan akurat.
Kedua: efisien dan cepat, aplikasi ArrLab dirancang untuk mempercepat proses prediksi umur simpan produk makanan. Dengan menggunakan teknologi digital, aplikasi ini memberikan hasil estimasi yang cepat dan efisien, sehingga akan menghemat waktu dan uang bagi UMKM.
Ketiga: User friendly, pengguna aplikasi ArrLab tidak memerlukan pengetahuan atau pengalaman khusus dalam ilmu pangan untuk mengoperasikannya, karena semua informasi dan panduan relevan yang diperlukan dapat dengan mudah diakses dalam aplikasi.
Keempat: akurat dan terpercaya, aplikasi ArrLab dapat memprediksi umur simpan makanan secara cepat dan akurat, karena menggunakan model ASLT Arrhenius dan metode kadar air kritis, dimana model-model ini sudah terbukti dan diuji secara ilmiah.