Departemen Arsitektur dan Perencanaan (DAP), Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala (USK), akan menyelenggarakan forum ilmiah berskala internasional bertajuk International Conference on Sustainable and Harmonious Architecture, Planning & Environment (I-SHAPE) 2025.
Konferensi ini diagendakan berlangsung selama dua hari penuh pada 28–29 Oktober 2025 di BSI Landmark Aceh Green Building, Banda Aceh, sebagai upaya strategis untuk mendorong inovasi dan dialog global mengenai lingkungan binaan yang berkelanjutan.
I-SHAPE 2025 secara khusus mengusung tema utama: Bringing Local Wisdom, Technology, and Sustainability in Architecture and Urban-Regional Planning for Resilient Environments. Tema ini diangkat sebagai respons mendesak atas tantangan global terkait perubahan iklim dan kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang tangguh dan berketahanan, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai dan kearifan lokal yang dimiliki suatu daerah.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan, dan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, direncanakan akan membuka langsung konferensi ini. Acara ini akan menjadi platform vital bagi para akademisi, praktisi, peneliti, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk berbagi gagasan dan hasil riset terkini.
Untuk memperkaya diskusi, I-SHAPE 2025 telah mengkonfirmasi kehadiran serangkaian pembicara kunci dan pembicara undangan dengan reputasi internasional. Pakar-pakar tersebut meliputi Prof. Dr.-Ing. Dominic Hoffman (Frankfurt University of Applied Science, Jerman), Prof. Gs. Dr. Rosilawati Binti Zainol (Universiti Malaya, Malaysia), dan Assoc. Prof. Tod Jones (Curtin University, Australia).
Selain itu, hadir pula Assoc. Prof. Dr. Chaham Alalouch (Sultan Qaboos University, Oman), Assoc. Prof. Dr. Sam Clark (Cardiff University, United Kingdom), dan Assoc. Prof. M. Faris Bin Abdullah (International Islamic University Malaysia, Malaysia), serta Prof. Dr. Ashfa, M.T. dari Universitas Syiah Kuala, Indonesia.
“Para pakar ini akan membahas topik krusial, mulai dari integrasi teknologi dalam perencanaan kota, arsitektur berkelanjutan, hingga strategi adaptasi bencana berbasis kearifan lokal,” ungkap Ketua Panitia I-SHAPE 2025, Dr. Evalina Z M.U.R.P.
Ia menjelaskan, konferensi ini merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmen USK untuk berkontribusi secara nyata pada pembangunan berkelanjutan, khususnya di Aceh yang memiliki tantangan dan potensi unik, terutama dalam aspek resiliensi lingkungan.
Pihaknya turut mengundang para peneliti dan praktisi untuk bergabung dalam kegiatan ini di Banda Aceh, sebagai upaya kolektif bertukar pikiran demi masa depan lingkungan hidup yang lebih baik.
“Acara bergengsi ini terselenggara berkat kerja sama USK dengan berbagai universitas terkemuka sebagai co-host, termasuk Universiti Malaya, Universitas Malikussaleh, International Islamic University Malaysia (IIUM), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dan Universitas Negeri Medan,” bebernya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk BSI, Pemerintah Kota Banda Aceh, serta organisasi profesi penting seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), serta sponsor lokal lainnya.
Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran peserta (non-presenter) dan detail acara dapat diakses melalui situs web resmi di www.ishape.usk.ac.id atau melalui email di ishape@usk.ac.id.