Bencana alam yang menimpa Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat yang diguncang gempa berkekuatan 6,2 SR pada 25 Februari 2022 lalu, dan diiringi dengan gempa susulan lainnya, memberikan dampak signifikan. Salam satunya, 16 ribu warga terpaksa mengungsi. Kondisi tersebut mengetuk pintu hati BEM FKH Universitas Syiah Kuala (USK).

Di bawah koordinasi ketua BEM fakultas tersebut, mereka melakukan aksi sosial berupa penggalangan dana, yang dimulai sejak Senin 28 Februari 2022 hingga 8 Maret 2022. Penggalangan dana ini dilaksanakan di berbagai titik persimpangan kota Banda Aceh, dengan sebaran di empat titik seperti Lambaro, Simpang Masjid Oman, Simpang Jam, dan Simpang Setui.

Selain itu, penggalangan dana juga dikutip dari setiap kelas di FKH USK. Ketua BEM FKH USK, Ghali Fathan AlGifary Hasibuan, dalam kegiatan ini mengatakan bahwa lsebagai mahasiswa harus mencerminkan moral yang baik dan kepedulian kepada masyarakat.

“Sudah sepatutnya kita manusia sebagai makhluk sosial peduli akan sesama, selain itu kita sebagai mahasiswa yang mempunyai peran sebagai moral force, bagaimana mencerminkan moral yang baik , terkhusus ke masyrakat dan khalayak ramai,” ujarnya.

Ia meneruskan, sejak kejadian gempa 25 Februari 2022, respon dan rasa kepedulian yang tinggi telah ditunjukan oleh berbagai elemen masyarakat dan organisasi. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya semata-mata atas bantuan dari pihak BEM saja, melainkan juga dari berbagai kalangan masyarakat.

“Pada kegiatan ini alhamdulillah didapatkan hasil keseluruhan donasi yang telah dikumpulkan sebesar Rp. 3.728.200. Dana ini alhamdulillah telah disalurkan pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 kepada pihak korban melalui tim ACT dan mahasiswa FKH USK yang keluarganya terdampak bencana ini,” ungkap Ghali.