Bank Sampah Universitas Syiah Kuala (USK) terus berinovasi dalam upaya mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan di masyarakat. Salah satu langkah terbarunya adalah pengembangan sistem aplikasi digital yang memudahkan masyarakat menabung dari hasil daur ulang sampah. Banda Aceh, 7 Oktober 2025.
Ketua Bank Sampah USK, Ir. Rama Herawati, M.P., menjelaskan bahwa sistem digital ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.
“Masyarakat yang membawa sampah ke Bank Sampah USK akan didata melalui aplikasi. Setiap jenis sampah memiliki nilai ekonomi dan langsung tercatat dalam akun nasabah,” ujar Rama dalam program Mozaik Indonesia di RRI Banda Aceh.
Melalui sistem ini, masyarakat tidak hanya berkontribusi terhadap lingkungan yang bersih, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi nyata. Rama mencontohkan, sejumlah nasabah yang rutin menyetorkan sampah terpilah mampu mengumpulkan penghasilan hingga ratusan ribu rupiah per bulan.
“Ada yang bisa memperoleh hingga lima ratus ribu rupiah dari sampah rumah tangga. Artinya, sampah bukan lagi barang buangan, tetapi sumber ekonomi yang bernilai,” tambahnya.
Selain melibatkan masyarakat umum, Bank Sampah USK juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di Banda Aceh. Program edukasi lingkungan ini menyasar siswa dan guru untuk memahami pentingnya pemilahan sampah sejak dini.
Rama menegaskan, pengelolaan sampah yang benar harus dimulai dari rumah. Dengan memilah sampah organik dan anorganik, masyarakat dapat mencegah pencemaran sungai dan laut sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dari sampah.
“Kalau sampah dipilah, nilainya bisa dirasakan. Tapi kalau dicampur, semuanya akan menjadi masalah. Karena itu, kami mendorong masyarakat agar lebih bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri,” tegasnya.
Melalui inovasi digital ini, Bank Sampah USK berharap dapat memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan.