Universitas Syiah Kuala

ARC Unsyiah Terima Alat Penyulingan Minyak Atsiri dari BPPT

Atsiri Riset Center (ARC) Universitas Syiah Kuala kembali menerima hibah alat penyulingan minyak atsiri dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) senilai Rp307 juta. Bantuan ini diterima oleh Ketua ARC Unsyiah, Dr. Syaifullah Muhammad, ST. M.Eng dari BPPT dalam kegiatan “Workshop Teknologi Tepat Guna Penyulingan Minyak Atsiri dan Sosialisasi INA-TEWS” di Banda Aceh, Selasa (8/12/2020).

Hibah yang diserahkan ini berupa alat penyulingan berkapasitas 50kg/batch daun nilam beserta kompenen pendukung lainnya, seperti timbangan bahan baku, peralatan pengujian mutu, ketel uap, reaktor (ekstraktor), tabung kondenser, bak sirkulasi pendingin, serta rumah alat sebagai pelindung dari cuaca.

Kepala BPPT, Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc mengatakan Aceh merupakan daerah yang kaya akan hayati, termasuk di antaranya penghasil minyak atsiri. Perlu upaya keras untuk meningkatkan nilai tambah dari potensi ini, salah satunya dengan penerapan teknologi. Penerapan ini nantinya dapat memberikan dampak bukan hanya bagi perkembangan sumber daya alam, tetapi juga perekonomian masyarakat.

“Minyak nilam merupakan salah satu ekspor Indonesia yang memberikan devisa besar. Permintaannya yang tinggi, tentu perlu diikuti dengan penerapan teknologi berkelanjutan dan bertanggung jawab,” ujar Hammam.

Ia juga berharap agar alat baru ini dapat dioperasikan dengan baik, sehingga menghasilkan kadar patchouli alkohol yang tepat.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengucapkan terima kasih kepada BPPT yang kembali memberikan bantuan bagi Unsyiah. Sebagai salah satu produk unggulan Aceh, nilam sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih. Unsyiah lanjutnya, telah berkomitmen untuk mengeksplorasi nilam demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama para petani nilam dan pelaku industrinya.

“Dengan terus berinovasi, nilam Aceh dapat semakin berkembang sehingga mampu menghasilkan banyak produk turunan dan dapat bersaing di pasaran,” ujar Rektor.

Unsyiah sebutnya juga telah berhasil mengembangkan banyak produk turunan berbahan nilam, seperti parfum, hand sanitizer, organic body butter, hand and body wash, disinfektan, minyak kayu putih, hingga aroma terapi. Produk ini bukan hanya dikembangkan, tetapi juga telah menjadi media pembelajaran dan bisnis bagi pelaku UMKM. Ia juga berharap ke depannya, ekspor nilam ke luar negeri dapat langsung dilakukan dari Aceh, sehingga berdampak besar bagi perkembangan ekonomi daerah.

“Selain nilam, Aceh juga memiliki potensi lain yang dapat diekspoitasi bersama BPPT seperti air dan angin, yang dapat dijadikan sumber daya energi terbarukan,” ujar Rektor. (Humas Unsyiah/fer)

https://satudata.pasuruankota.go.id/ https://geoportal.simalungunkab.go.id/ https://agentotosuper.com/ https://mbahtotokl.com/ https://apps.fkipunlam.ac.id/ https://perpus.untad.ac.id/ https://sistabok.pasuruankota.go.id/ https://pasti.slemankab.go.id/ https://servicios.cuc.uncu.edu.ar/ Kentangwin https://linklist.bio/totosuper-resmi/ https://linklist.bio/toto-kl/ https://linklist.bio/sbopoker/ https://linklist.bio/pisangbetrupiah/ https://estd.perpus.untad.ac.id/ https://comision-gfinanciera.anuies.mx/ https://krabi-railayprincess.com/ https://krabi-railayresort.com/ https://jurnal.uinsyahada.ac.id/contact/ https://ncmh.gov.mn/ https://ojs.poltekkes-medan.ac.id/