Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar ajang internasional USK Global Award on Disaster Resilience (U-Dare 3.0) yang berfokus pada isu kebencanaan dan ketangguhan masyarakat global. Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, di Auditorium Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK Banda Aceh, Kamis, (23 Oktober 2025).
U-Dare 3.0 merupakan kompetisi internasional tahunan yang diinisiasi oleh Universitas Syiah Kuala dan diselenggarakan oleh FASTANA (Fasilitator Tangguh Bencana) TDMRC USK. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ide, inovasi, dan riset mahasiswa serta peneliti muda di bidang kebencanaan dari berbagai negara.
Dalam sambutannya, Prof. Agussabti menyampaikan apresiasi terhadap komitmen TDMRC dan FASTANA yang secara konsisten menghadirkan program inovatif dan berdampak global. Ia menegaskan bahwa U-Dare bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah bagi generasi muda dunia untuk saling belajar, berbagi pengetahuan, dan menghadirkan solusi nyata atas tantangan kebencanaan yang semakin kompleks.
“USK akan terus mendukung kegiatan yang memiliki nilai keberlanjutan dan kontribusi global seperti ini,” ujar Prof. Agussabti.
Tahun ini, U-Dare 3.0 mengusung tema “Resilient Voice for Strengthening Disaster Communication”, yang menyoroti pentingnya peran komunikasi dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Tema ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi strategi komunikasi yang efektif, partisipatif, dan berbasis komunitas sebagai kunci memperkuat sistem mitigasi serta mempercepat pemulihan pasca bencana.
Pada tahun ketiganya, U-Dare 3.0 memiliki empat cabang lomba yang dilaksanakan secara online dan offline. Tiga cabang lomba yang diselenggarakan secara offline yakni Popular Scientific Paper on Disaster Competition (PSPDC), Disaster Short Movie Competition (DSMC), dan Disaster Education Media Competition (DEMC). Sementara satu cabang lomba yang dilaksanakan secara online yaitu Disaster Short Essay Competition (DSEC).
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 35 perguruan tinggi dari 8 negara, melibatkan mahasiswa, dosen pembimbing, serta praktisi kebencanaan. Negara-negara yang berpartisipasi antara lain Indonesia, Mesir, Pakistan, Jepang, Malaysia, Turki, Thailand, dan Inggris.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Internasional Ketangguhan Bencana yang menghadirkan pakar dari berbagai negara sebagai ajang pertukaran pengetahuan dan penguatan kolaborasi global. Melalui diskusi interaktif, peserta memperoleh wawasan baru tentang strategi penanganan bencana berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam laporannya, Putri Azhari selaku Ketua Panitia menyampaikan harapannya agar U-Dare 3.0 dapat menjadi ruang inspiratif bagi lahirnya ide-ide kreatif dan solusi berkelanjutan.
“Kami berharap U-Dare 3.0 menjadi wadah inspiratif yang melahirkan ide-ide kreatif dan solusi berkelanjutan untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana,” ujarnya.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Farid Maulana, S.T., M.Eng. (Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Prestasi), Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si. (Pembina FASTANA), serta para narasumber seminar internasional yakni Prof. Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc. (Direktur TDMRC USK), Finn Alessandro Lindstedt (Lund University, Swedia), dan Dr. Natasa Adavomic (Charles Darwin University, Australia).
Kehadiran para pakar internasional menegaskan komitmen USK dalam memperkuat kolaborasi global di bidang riset dan pendidikan kebencanaan. Melalui semangat inovasi dan kerja sama lintas negara, U-Dare 3.0 diharapkan semakin mengukuhkan posisi USK sebagai pusat riset kebencanaan terdepan di Asia Tenggara.