Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK), melalui organisasi kemahasiswaannya CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities), menjadi tuan rumah bagi sembilan mahasiswa asing dari tujuh negara dalam program pertukaran pelajar internasional periode Agustus 2025 di ruang KOMKORDIK, lantai 2 Gedung PUSDIKLAT RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA).
Program ini difasilitasi oleh dua departemen dalam CIMSA, yakni SCOPE (Standing Committee on Professional Exchange) yang berfokus pada pertukaran klinis di rumah sakit, dan SCORE (Standing Committee on Research Exchange) yang berfokus pada penelitian medis. Keduanya berada di bawah naungan International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA), organisasi mahasiswa kedokteran terbesar dan tertua di dunia.
Dekan FK USK Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes., Sp.OT; menyampaikan bahwa Aceh merupakan wilayah yang religius namun tetap terbuka terhadap keberagaman.
“Aceh adalah salah satu daerah yang sangat Islami, tetapi kami terbuka terhadap orang asing. Kami memiliki banyak kekayaan alam seperti pantai, hutan, dan keindahan lainnya,” ujarnya.
Ia juga memperkenalkan keunikan budaya Indonesia kepada para peserta.
“Indonesia memiliki lebih dari 250 juta penduduk dan lebih dari 700 bahasa etnis, namun kami semua menggunakan Bahasa Indonesia dalam keseharian. Semoga selama pertukaran ini kalian bisa mempelajari beberapa kata dalam bahasa kami. Tapi jangan khawatir, di rumah sakit para klinisi juga dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Safrizal mendorong peserta untuk tidak hanya menikmati pengalaman akademik dan klinis, tetapi juga membuka diri terhadap budaya dan masyarakat lokal. “Nikmatilah program pertukaran profesional dan riset ini, tapi jangan lupa juga untuk menjelajahi keindahan alam Aceh, kulinernya, kopinya, serta ragam etnis dan budayanya yang kaya. Jika kalian membutuhkan bantuan, jangan ragu menghubungi kami. Menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga kalian selama berada di sini,” tuturnya.
Pada program bulan ini, CIMSA FK USK menerima sembilan mahasiswa asing, tujuh dari program SCOPE dan dua dari program SCORE yang berasal dari tujuh negara berbeda.
Peserta program SCOPE (pertukaran klinis) adalah: Vanessa Gunther (Jerman), Oana-Bianca Tomsa (Rumania), Barbora Vanouskova (Republik Ceko), Barbara Cernakova (Slovakia) Julia Judit Varga (Hungaria), Zuzanna Bonk dan Katarzyna Oberska (Polandia)
Sementara peserta SCORE (penelitian) Adalah Dana-Maria Crisan (Rumania) dan Polina Borodinova (Rusia)
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan mahasiswa kepada para supervisor klinis masing-masing, yang disambut dengan sesi perkenalan balik dari pihak supervisor kepada seluruh peserta. Suasana berlangsung hangat, penuh interaksi, dan memperlihatkan semangat kolaborasi lintas budaya sejak hari pertama penyambutan.
Salah satu peserta, Oana-Bianca Tomsa dari Rumania, turut membagikan pengalamannya dalam memilih Banda Aceh sebagai destinasi pertukaran.
“Saya mendengar tentang Banda Aceh dari teman saya yang mengikuti program exchange tahun lalu. Ia banyak bercerita tentang kuliner, kopi, destinasi wisata, keindahan alam yang langka di Eropa, dan keramahan panitia CIMSA FK USK,” ungkapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Direktur Bidang Pengembangan dan SDM RSUDZA, dr. Arifatul Khorida, M.P.H., FISQua; serta Ketua Komite Koordinasi Pendidikan RSUDZA, dr. Yusmalinda, Sp.An-TI, Subsp. AO(K).
Acara resmi ditutup dengan sesi Handover simbolis mahasiswa asing dari pihak FK USK oleh Dekan kepada Wakil Direktur RSUDZA dan selanjutnya diserahkan kepada pihak KOMKORDIK
Sebagai bagian dari pembekalan awal, seluruh peserta mengikuti pelatihan dasar yang mencakup tata cara hand hygiene, penggunaan alat pemadam kebakaran (fire extinguisher), serta pelatihan Basic Life Support (BLS). Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan peserta dalam memasuki lingkungan klinis dengan standar keselamatan yang baik.