Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan melakukan lawatan ke Program Pascasarjana (PPs) kampus setempat. Kunjungan tersebut didampingi oleh para wakil rektor. Hadirnya rombongan rektorat tersebut dalam rangka Safari Ramadan. (Banda Aceh, Selasa 19 April 2022)
Sebagaimana lazimnya Safari Ramadan, Rektor ingin mendengarkan langsung aspirasi sivitas akademika di lingkungan USK. Dalam lawatan ke PPs, pertemuan dipusatkan di Ruang Mini Teater.
Direktur PPs USK, Prof. Dr. Ir. Darusman, M.Sc dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Prof Marwan beserta jajarannya. Menurutnya, kehadiran langsung Rektor di PPs sangat berharga guna melaksanakan diskusi demi PPs yang lebih baik.
“Pak Rektor, izin menyampaikan bahwa kami di PPs membutuhkan musala yang siap pakai. Selama ini sudah setahun lebih, harus menggunakan ruang seadanya untuk melaksanakan salat,” kata Prof Darusman.
Ia menjelaskan bahwa musala PPs sejatinya sudah ada. Hanya saja belum bisa digunakan sebagaimana mustinya karena baru rampung sekitar 70 persen. Ia berharap, adanya tindaklanjut agar musala tersebut segera berfungsi.
“Kami percaya, InsyaAllah bila disentuh sekitar 20 persen lagi maka musala di PPs akan bisa difungsikan dengan baik dan layak. Musala PPs dibangun dengan angaran donasi, aspirasi alumni,” beber Direktur PPs USK.
Menanggapi hal tersebut, Prof Marwan berjanji akan melakukan segala upaya agar musala di PPs bisa dirampungkan. Ia menilai, musala merupakan fasilitas utama yang musti ada. Hanya saja butuh waktu, sebab secara aturan ada mekanisme.
“Musala PPs menjadi catatan di kami. Untuk Pak Wakil Rektor II mohon dicatat. Hanya saja, berhubung musala PPs sistemnya dibangun dengan donasi, ini tidak mudah karena bukan PNPB dan bisa saja ada hal detil yang musti ditelaah agar tidak bermasalah di bagian Barang Milik Negara di kemudian hari. Tapi nanti kita cari cara. Mudah-mudahan bisa,” tutur Rektor.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut turut dibahas mengenai tantangan PPs. Salah satunya adalah menumbuhkan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi master maupun doktoral di PPs USK. Selama ini, diakui Prof Marwan, terbatasnya minat ke PPs USK tidak terlepas pula dari adanya prodi serupa di kampus lain.
“Tugas kita bagaimana peminat (PPs) meningkat, ini tantangan. Ada banyak langkah yang bisa ditempuh, salah satunya melakukan kerjasama. Namun mutu tetap harus dikontrol,” jelas Prof Marwan.
Lebih jauh Rektor menerangkan, hal lain yang musti menjadi komitmen bersama dan kontrol sungguh-sungguh adalah masa masa studi; baik di S2 dan S3. Meskipun menyadari bahwa rata-rata mahasiswa PPs USK merupakan pekerja baik di pemerintahan maupun swasta.
Selain itu, seiring akan berubahnya status USK menjadi PTN BH, diinformasikan bahwa PPs akan berubah nama menjadi Sekolah Pascasarjana. Namun ruang lingkupnya tetap seperti sekarang dengan multidisiplin ilmu.
“Harapan kita, dengan perubahan tersebut turut memberikan angin segar dan meningkatnya kinerja. Arahnya mendukung USK menjadi universitas yang berbasis riset. Dengan PTN BH, semakin fleksibel dalam mengelola anggaran dan aset. Ada anggaran yang mendukung riset, dengan dana yang lebih dan fleksibel,” pungkas Prof Marwan.