Sebanyak 98 orang mahasiswa angkatan pertama Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang terdaftar di kampus Program Studi Di luar Domisili (PDD) Unsyiah kampus Gayo Lues (Galus) mengikuti kuliah perdana di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Senin (29/9). Jumlah mahasiswa tersebut adalah yang mendaftar kembali setelah penerimaan mahasiswa baru Kampus PDD Unsyiah Galus awal September lalu. Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, secara resmi membuka kuliah perdana tersebut. Acara pembukaan ini dihadiri pula oleh Pembantu Rektor Unsyiah, Dekan, Pejabat-pejabat lingkungan Unsyiah, Ketua DPRK, Sekretaris Daerah Kab.Gayo Lues, dan sejumlah jajaran pejabat Gayo Lues lainnya.
Kuliah perdana ini juga turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda, yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsyiah. Sulaiman Abda berkesempatan untuk memberikan Kuliah Umum perdana untuk mahasiswa baru Kampus Galus. Beliau memberikan kuliah umum dengan tema “Tantangan Menuju Keberhasilan”.
Kampus Unsyiah Gayo Lues resmi berdiri pada tanggal 2 September 2014 bertepatan hari jadi ke 53 tahun kampus Unsyiah. Kampus ini diresmikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. Tahun ajaran 2014/2015 ini telah dibuka tiga fakultas di kampus PDD Galus, yang terbagi dalam empat program studi.
Keempat program studi (Prodi) tersebut adalah Prodi Ekonomi Manajemen (Fakultas Ekonomi), Prodi Pendidikan Biologi (FKIP), serta Prodi Agroteknologi dan Prodi Kehutanan (Fakultas Pertanian). Tahun depan direncanakan akan di buka Fakultas Kehutanan karena potensi yang sangat besar pada kawasan gunung Leuseur.
Saat membuka kuliah perdana kampus Unsyiah Gayo Lues, Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan, kuliah perdana ini dilakukan selama satu semester di kampus Unsyiah Banda Aceh. Selama semester ganjil ini, mereka akan terus dibina oleh pihak akademik dan juga para Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) agar mampu menyesuaikan diri dengan atmosfir akademik Unsyiah.
“Untuk 20 tahun ke depan, Gayo Lues harus lebih maju dari saat ini, dan itu saya harapkan pada mahasiswa-mahasiwa baru ini. Mereka ini adalah para penggerak pembangunan di Gayo Lues”, harap beliau.
Samsul Rizal menambahkan, di tahun ajaran semester genap nanti, tepatnya pada Januari 2015, mahasiswa baru ini akan kuliah di kampus Unsyiah Gayo Lues. Untuk itu, dosen-dosen yang didatangkan juga dari Banda Aceh. Di tahun yang sama, juga akan ada seleksi dosen-dosen yang akan ditempatkan pada kampus tersebut. Pemenuhan segala kebutuhan kampus sudah dipersipakan secara matang termasuk mereka juga akan mendapatkan beasiswa bidik misi dan beasiswa lainnya, tentu dengan mekanisma yang sudah berjalan selama ini.
Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim dalam sambutannya mengatakan sangat berterima kasih kepada Rektor Unsyiah sebagai universitas tertua dan terdepan di Aceh telah bersedia serta sudah berkomitmen penuh dari tahun 2008 sampai berdirinya kampus Program Diluar Domisili (PDD) Unsyiah Gayo Lues tahun 2014 ini. Tidak hanya itu, beliau memberi apresiasi kepada seluruh jajaran civitas akademika Unsyiah yang telah memfasilitasi lahirnya kampus Jantong Hate Rakyat Aceh itu tidak hanya di kampus Darussalam Banda Aceh, tapi sudah menjadi milik masyarakat Gayo Lues.
“Ini rahmat dari Allah yang luar biasa. Saya mewakili masyarakat Gayo Lues mengucapkan terima kasih”, ujar beliau.
Ibnu Hasyim juga berpesan kepada mahasiswa baru kampus Unsyiah Gayo Lues bahwa ini bukan perjuangan yang mudah, semua pihak perlu bersyukur. Beliau mengajak supaya mahasiswa belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. (mr/i’m)
