WARTA UNSYIAH – Menindaklanjuti Cohort Meeting di Yogyakarta pada September tahun lalu dan dalam rangka intensive mentoring sebagai bentuk bantuan teknis yang disediakan oleh USAID/HELM untuk tim peneliti Program Riset Aksi (PRA) angkatan kedua, advisor dari Kentucky University dan tim HELM melaksanakan kunjungan ke Unsyiah, Rabu (7/1,) di ruang Balai Senat Unsyiah.

Beth Goldstein, advisor internasional di University of Kentucky (UKY), dan Martha Silalahi dari HELM Action Research Program Associate dalam kunjungannya kali ini selaku tim pendamping PRA melakukan dialog dengan tim PRA mengenai kemajuan dan proses pelaksanaan PRA selama ini serta rancangan pelaksanaan PRA untuk periode berikutnya.
Dialog yang mengusung topik “The Strategy to Enhace the Quality of Accreditation in Study Program toward Continuous Quality Improvement” mengupayakan adanya pemikiran-pemikiran baru dalam upaya peningkatan kualitas akreditasi Unsyiah, dan karena sifatnya dialog aksi, akan ada tindak lanjut dari hasil dialog hari ini.

Dialog ini turut dihadiri oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., para pembantu rektor, dekanan, dan Suhendrayatna selaku Ketua Badan Jaminan Mutu (BJM) Unsyiah. Menurut Suhendrayatna, saat ini Unsyiah sedang menunggu visitisasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan diharapkan Unsyiah mendapatkan mutu akreditasi yang berkualitas.

Universitas Syiah Kuala saat ini memiliki 1.489 dosen, 698 staf administrasi, dan 27.117 mahasiswa yang tersebar di 12 fakultas dan program pascasarjana dengan rasio mahasiswa dan dosen adalah 1:17,9. Rasio ini tampaknya masih ideal untuk universitas di Indonesia.[mrt]