Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC)) Universitas Syiah Kuala) sukses laksanakan peringatan 19 tahun tsunami dengan kegiatan kolaborasi bersama Kamaishi-Aceh Project, Museum Tsunami Aceh, dan dibiayai oleh JICA mulai tanggal 19 – 21 Desember 2023 di Gedung TDMRC USK.
Kegiatan yang mempertemukan siswa SMA yang berasal dari Jepang dan siswa SMA/MA dari Aceh ini melibatkan 4 siswa dari SMA Otsuchi Jepang, 3 siswa dari SMA Labschool Banda Aceh, 2 siswa dari MAN Model Banda Aceh, 1 siswa dari SMA Modal Bangsa Banda Aceh, 1 siswa dari SMA 5 Banda Aceh dan satu siswa dari MAN 3 Rukoh Aceh Besar.
Adapun rangkaian kegiatan dimulai dari tanggal 19 Desember dengan penyambutan rombongan siswa jepang di gedung TDMRC, rombongan terdiri dari 4 siswa, 1 guru, 1 manajer project Aceh Kamaishi dan 2 orang interpreter.
Ketua panitia pelaksana kegiatan 19 tahun tsunami ini Dr. Syahrul Ridha, menyebutkan bahwa kegiatan di hari pertama adalah tour gedung TDMRC, perkenalan dan ice breaking untuk mebangun chemistry antara siswa SMA Jepang dan siswa SMA Aceh.
Di hari kedua yaitu tanggal 20 Desember kegiatan indoor dilaksanakan di pagi hari, yaitu talkshow dengan tema ‘Empowering Youth People in Disaster Risk Reduction’ yang mendatangkan speaker para pemuda yang banyak berkiprah di dunia kebencanaan.
“Kemudian siangnya kita lanjut kegiatan outdoor yaitu bermain game evanami dan penanaman mangrove di Gampong Kajhu, dan diskusi bersama di Hotel Kryad,” ucapnya.
Kegiatan yang turut diliput oleh media Jepang ini bertujuan untuk membangun kesadaran pemuda tentang pengurangan risiko bencana, melalui berbagi pengetahuan dan kegiatan belajar bersama antara generasi muda Jepang dan Aceh.
Dalam sesi talkshow para siswa jepang diberi kesempatan menjadi speaker yang memaparkan pengalaman mereka dalam menghadapi tsunami yang melanda desa mereka beberapa tahun yang lalu. Sedang speaker dari Aceh yaitu Imam Maulana (Alumni Fastana-TDMRC), Hanif (Ketua Fastana), Adelia (Fastana) dan Delisha juga memaparkan pengalam mereka menghadapi bencana tsunami Aceh 2004 silam dan peran mereka selama ini dalam berbagai kegiatan pengurangan risiko bencana.
Talkshow yang dipandu oleh moderator dari Aceh yaitu Dr. Rizanna Rosemary dan moderator dari dari Jepang yaitu Eri Hosoe ini menarik perhatian peserta siswa siswa lainnya dan menciptakan diskusi yang aktif dan penuh semangat.
Talkshow ini dibuka oleh Rektor USK yang diwakili oleh Kepala Kantor Urusan Internasional USK yaitu Dr. Muzaillin Affan, yang mana dalam sambutannya beliau menyebutkan bahwa USK adalah salah satu Universitas dengan Alumni Jepang terbanyak setelah IPB dan UNHAS, dengan alumni yang berasal dari Hokkaido sampai Okinawa, sehingga kerjasama USK dengan Jepang terus terjalin sampai saat ini, dan kegiatan peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini adalah bentuk kerjasama TDMRC USK dan Kamaishi-Aceh Project yang didukung JICA. “Saya berharap kegiatan ini berjalan dengan lancar dan siswa siswa dapat saling belajar terkait perannya dalam pengurangan risiko bencana” tutup Dr.Muzaillin.
Wakil direktur TDMRC, Prof. Muksin Umar dalam sambutannya juga menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat penting karena pada tahun 2004 anak anak SMA saat itu belum lahir, sehingga informasi yang diterima oleh mereka sangat minim, “kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi siswa Aceh maupun Jepang untuk belajar bersama tentang menghadapi bencana tsunami dan belajar pengurangan risiko bencana, kami juga berharap acara ini dapat terus dilaksanakan di tahun tahun kedepan dan berdampak bagi siswa Aceh maupun jepang,” ungkapnya.
Talkshow yang berakhir pada pukul 12 siang, dilanjutkan dengan makan bersama sebelum melaksanakan kegiatan lapangan ke Gampong Kajhu. Kegiatan lapangan yang dilaksanakan pada pukul 2 siang disambut antusias oleh masyarakat Gampong Kajhu yang diwakili oleh ibu ibu PKK yang bersama tim Fastana TDMRC memamerkan produk olahan brownies tepung mangrove. Para siswa tampak antusias mencicipi brownies tersebut dan belajar proses pengolahan tepungnya.
Sebelum melaksanakan tanam mangrove bersama, para siswa diperkenalkan juga dengan Game Evanami yang dikembangkan oleh TIM TDMRC, Game survival penyelamatan dari bencana tsunami ini memiliki Setting Lokasi di Kecamatan Banda Raya, Aceh Besar dan juga mencakup wilayah Gampong Kajhu. Para siswa juga ikut bermain game ini bersama sama melalui piranti yang sudah disediakan panitia. Kegiatan hari kedua juga diwarnai dengan ngopi bersama dan diskusi refleksi pada malam harinya. Kegiatan refleksi malam hari turut pula dipandu oleh Dr. Rina Suryani Oktari yang juga merupakan Ketua Prodi Magister Ilmu Kebencanaan USK dan Ketua Divisi pendidikan kebencanaan di TDMRC USK.
Di hari ketiga kegiatan penutupan dilaksanakan di Gedung TDMRC USK. Para siswa tampak sedih karena harus berpisah dengan teman-teman yang baru mereka kenal dari Jepang.”Kegiatan yg cukup unik dan baru pertama sekali mempertemukan dua generasi muda (SMA/MA) asal jepang dan Aceh dalam kegiatan bersama. Menarik melihat interaksi anak2 kita dan mudah-mudahan menjadi memori baik bagi semua.
Dengan berlalunya 19 tahun peristiwa tsunami Aceh, semoga kita makin sadar pentingnya upaya kesiapsiagaan terhadap tsunami pada berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda seperti para pelajar” tutup Prof. Syamsidik, Direktur TDMRC USK dalam kegiatan penutupan pada 22 Desember 2023.