Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Tornanda Syaifullah, SE, MM, Ak, CSFA mengisi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) yang berlangsung di VIP AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Jumat 19 Desember 2023.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, kuliah umum dengan tema: Potensi Perikanan Laut di Aceh secara Nilai Ekonomis, dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan sejumlah tamu undangan. Selain itu, kesempatan tersebut juga menjadi momen kembalinya Tornanda ke USK, yang merupakan alumni FEB USK medio 90-an.
“Indonesia punya potensi laut yang luas, apalagi Aceh. Hanya saja selama ini kita terlalu fokus ke darat seperti pertambangan dan sebagainya. Kuliah umum ini sangat penting untuk mengetuk kesadaran bersama demi masa depan ekonomi bangsa yang mengedepankan laut dan perikanan,” kata Prof Marwan.
Dirinya berharap, para intelektual kampus yang fokus di bidang kelautan dan perikanan bisa menghasilkan banyak temuan riset, dan inovasi yang bisa dihubungkan langsung ke industri. Dengan demikian, potensi laut dengan kolaborasi para pakar bisa menggeliatkan ekonomi Aceh dan Indonesia.

Selain itu, Rektor mendorong pemangku kepentingan dari tingkat pusat hingga daerah, untuk bergerak bersama membangun industri pengolahan dari hasil perikanan, tertama ikan. Secara matematis, menjual ikan mentah saja untung, apalagi bila sudah ada indsutri pengolahan dengan skala ekspor.
“Dengan adanya industri pengolahan perikanan, insya Allah bisa membantu percepatan ekonomi di daerah. Laut menjadi masa depan kita, yang bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat dan meningkatkan taraf hidup para nelayan,” ujar Rektor.
Sementara itu, Tornanda di hadapan para mahasiswa banyak membahas tentang: Transformasi Tata Kelola Perikanan Tangkap untuk Keberlanjutan Sumber Daya Ikan dan Ekonomi.
“Kontribusi PDB Perikanan rata-rata 2,58 persen dari PDB nasional (data 2022). Di masa depan, tahun 2050 kita banyak sekali butuh bahan dari ikan. Potensi laut kita luar biasa,” sebut Irjen KKP ini.
Hal ini sangat didukung oleh alam Indonesia, dimana ada 17.504 pulau, 108.000 km garis pantai, dengan total 270 juta populasi, yang 140 juta populasinya berada di pesisir.
Untuk memaksimalkan potensi yang ada, beberapa hal perlu mendapatkan perhatian serius agar keberlangsungan ekonomi dari potensi laut menjadi berkelanjutan, seperti: menjaga kawasan pesisir, penggunaan alat tangkap yang aman, blue economy, serta keseriusan dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk masa depan laut.