Sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di Provinsi Aceh mengikuti kegiatan bimbingan teknis terkait pengembangan kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi pada abad 21 di Balai Senat Universitas Syiah Kuala. (Banda Aceh, 22 September 2023).
Kegiatan bimtek ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Bagi Perguruan Tinggi Non Vokasi khususnya yang berada di Aceh. Adapun para pemateri yang hadir adalah Sub Koordinator Kurikulum dan Capaian Pembelajaran Nur Masyitah Syam, SE, Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof. Dr. Umi Narimawati, SE., M.Si dari Universitas Komputer Indonesia dan lainnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah XIII Dr.Ir. Rizal Munadi, MM., MT mengatakan, menurutnya ada dua hal penting yang perlu disampaikan dalam kegiatan ini. Pertama, terkait terbitnya Permendikbudristek tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Di mana Permendikbudristek tersebut telah melakukan koreksi terhadap standar pendidikan nasional yaitu menjadi tiga, yaitu standar luaran pendidikan, proses pendidikan dan masukan pendidikan.
Menurut Rizal Munadi, Permenbudristek ini telah banyak melakukan koreksi. Seperti jam pembelajaran, beban belajar dan lainnya. Termasuk kabar bahwa perguruan tinggi boleh menghapus skripsi sebagai tugas akhir.
“Hal inilah yang kemudian akan dibahas lebih lanjut oleh para pemateri dalam Bimtek ini. Mengingat lulusan perguruan tinggi ini akan punya korelasi dengan kurikulum yang dirumuskan,” ucapnya.
Kedua, dirinya menyampaikan bahwa LLDIKTI sedang melakukan seleksi Academic Leader, yang mereka berasal dari para dosen maupun rektor. Dalam proses seleksi ini, salah satu hal yang menjadi penilaian adalah pendidikan dan pembelajaran.
Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan para akademisi ini bisa terus berinovasi dalam proses pendidikan dan pembelajarannya.
“Mudah-mudahan tahun depan yang daftar Academic Leader ini harus punya inovasi pembelajaran lainnya, jadi tidak boleh biasa-biasa saja,” ucapnya.
Pada kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si menyambut baik kegiatan Bimtek ini. Karena dirinya menilai, tahun ini adalah tahun ke empat USK melakukan perubahan kurikulum. Di mana USK melakukan perubahan kurikulum setiap empat tahun sekali. Karena itulah, tahun ini merupakan tahun persiapan bagi USK untuk melakukan perubahan kurikulum yang akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang.
“Maka Bimtek ini merupakan momentum yang tepat bagi USK untuk melakukan penyesuaian kurikulumnya,” ucapnya.
Selanjutnya, Agussabti mengatakan, saat ini tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Perguruan tinggi dituntut untuk mampu melahirkan lulusan yang siap menyambut tantangan dunia kerja. Oleh karena itu, USK menyambut baik ketika Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan , Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Karena menurutnya, hal yang paling penting adalah kompetensi lulusan, yaitu bagaimana lulusan tersebut bisa bersanding dan bertanding di dunia kerja pada masa mendatang. Oleh sebab itu, dirinya menilai Bimtek ini sangatlah penting karena merupakan bekal untuk menyusun kurikulum selanjutnya.
“Mudah-mudahan dari Bimtek ini kita bisa memformulasikan kurikulum yang mampu menghasilkan kualitas lulusan yang siap menjawab tantangan dunia kerja,” ucapnya.