Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan Fakultas Teknik USK Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng membuka kegiatan Sekolah Pasar Modal Syari’ah, yang diikuti 100 mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di FT USK, Sabtu 4 Maret 2023.
Ia menyampaikan, sebagai pelajar/mahasiswa harus bisa mengelola pikiran baik dan positif, kelola Waktu dengan membiasakan disiplin, dan mengelola keuangan.
“Kuliah ini merupakan salah satu cara memperbaiki nasib, terlebih bagi mahasiswa KIP-K yang sudah di berikan kesempatan oleh Pemerintah melalui USK, untuk memperoleh kesempatan merubah nasib menjadi lebih baik lagi di masa depan, maka gunakan kesempatan yang ada ini dengan sebaik mungkin,” kata Wakil Dekan III FT.
Farid berpersean, kiranya mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh, tidak kecewakan orangtua di rumah yang sudah berharap kepada mereka. Dengan demikian, menjadi motivasi bagi mahasiswa sekalian untuk membanggakan keluarga.
Pada Sekolah Pasar Modal tersebut, disampaikan dua materi. Materi pertama disampaikan oleh Mayang Seruni dari Bursa Efek Indonesia, tentang investasi.
“Dalam investasi akan ada return dan resiko, semakin tinggi return yang kita harapkan maka semakin tinggi juga resiko yang akan kita dapati, maka kita harus bias mengelola bagaimana supaya nantinya kita menerima resiko yang kecil,” ujar Mayang di awal pembicaraan.
Ia menjelaskan menabung dan investasi memiliki perbedaan, kalau menabung kita hanya menyimpan, tapi kalau investasi tidak hanya menyimpan tapi tujuan lebih dalam lagi adalah mendapatkan keuntungan namun ada resikonya.
Selanjutnya Mayang memberikan cara-cara dalam berinvestasi, yaitu jangan menggunakan dana hutang atau kebutuhan pokok sehari-hari, kita harus memiliki dana tabungan atau investasi dari uang kita. Cara berinvestasi selanjutnya ialah jangan berinvestasi di satu tempat, tidak menelan mentah-mentah rekomendasi dimana kita akan berinvestasi, dan jangan langsung panik atau frustasi jika harga saham turun. Kita harus memiliki 3P, yaitu Paham atau pahami tentang investasi, Punya (memiliki investasi), dan Pantau.
Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Nabilla Khaira A., S.E. dari RHB Securitas Indonesia. Nabilla mengedukasi dan sharing dengan para peserta tentnag investasi dalam penyampaiannya beliau menjelaskan terkait RHB Securitas dan bagaimana saham yang syariah dan yang tidak.
“Investasi yang bertentangan dengan prinsip syariah adalah adanya unsur Maisir(Perjudian), Gharar (Ketidakpastian), Riba(Tambahan atas pokok), Bathil(Salah, batal), maksiat dan kezaliman,” tuturnya.
Setelah narasumber menjabarkan materinya dilanjutakan dengan sesi tanya jawab, ada 4 pertanyaan yang di ajukan oleh mahasiswa peserta SPM hari ini. Di sesi tanya jawab turut menambahkan jawaban oleh Muslim Hasan Birga dari RHB Securitas.