Magister Ilmu Kebencanaan (MIK) Universitas Syiah Kuala (USK) bersama dengan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), melakukan kolaborasi penelitian dengan Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University, Jepang. Penelitian ini terkait ketahanan keluarga di Aceh dalam menghadapi tiga krisis, yaitu saat masa konflik GAM-RI, Tsunami 2004, dan Pandemi Covid-19.
Pada workshop yang diadakan pada 23 Februari 2023, Assoc. Prof. Nishi Yoshimi dari CSEAS selaku Ketua Tim Penelitian menyampaikan, bahwa penelitian tersebut sangat unik, dan hanya bisa dilakukan di Aceh, karena hanya Aceh yang mengalami tiga krisis dalam kurun waktu setengah abad ini.
“Awalnya saya terinspirasi dari sahabat saya di Aceh yang memiliki keluarga yang cukup besar sebagai keluarga inti, namun manajemen di dalam keluarga beliau sangat baik dan harmonis, sehingga muncul ide penelitian ini” kata Nishi.
Ia menyebutkan, penelitian itu bertujuan untuk mengumpulkan cerita-cerita keluarga Aceh, dengan menyorot bagaimana cara bertahan, dalam melewati ketiga krisis tersebut, yang nantinya akan digabungkan dalam sebuah buku.
“Masyarakat Aceh itu senang sekali bercerita, mereka menyampaikan pengalaman-pengalaman mereka lewat bertutur. Namun seiring berjalan waktu, cerita-cerita ini bisa menghilang dan tidak tersampaikan lagi ke anak-cucu mereka karena ingatan yang berkurang ataupun meninggal. Sangat disayangkan jika pengalaman-pengalaman penting yang pernah dialami dan bisa menjadi informasi penting untuk generasi selanjutnya, lama-kelamaan menghilang,” jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya ingin membantu menyimpan cerita-cerita tersebut dalam buku, agar informasi tersimpan dan bisa disebarkan ke banyak orang. Assoc. Prof. Nishi Yoshimi telah mengenal dan sangat konsen pada kehidupan dan sejarah Aceh sejak tahun 1996. Peneliti asal Jepang yang sudah sangat mahir berbahasa Indonesia itu, pernah menjadi mahasiswa tamu di USK selama 3 tahun, dan sejak saat itu Aceh menjadi wilayah fokus penelitian beliau. Saat ini ia merupakan salah satu dosen di Kyoto University dan Tim Peneliti CSEAS untuk Indonesia.
Workshop yang fasilitasi oleh Pasca Sarjana USK diisi dengan paparan hasil penelitian awal yang telah dilakukan oleh Asisten Peneliti, yaitu Ismiatul Ramadhian Nur, S. T., M. Si., M. Arifin, S. Kom, M. Si, Zafwiyanur Safitri, S. Ag, M. Si, dan Zahrina, S. Si., M. Si. Keempat asisten peneliti ini merupakan alumni MIK USK yang saat ini tergabung sebagai asisten peneliti di klaster pendidikan kebencanaan TDMRC, USK.
Kegiatan ini dimoderatori langsung oleh Koordinator Prodi MIK, Dr. Rina Suryani Oktari, S. Kep., M. Si., pada kesempatan itu juga Direktur Pascasarjana USK, Prof. Dr. Hizir memberikan kata sambutan, sekaligus membuka workshop yang dihadiri oleh sekitar 50 orang peserta yang berasal dari mahasiswa tingkat S, S2 dan beberapa peneliti.
Penelitian ini akan berlangsung sampai tahun 2024, dengan harapan output berupa buku yang dapat dirilis pada peringatan dua dekade Peringatan Tsunami di Desember 2024 dan beberapa laporan penelitian Ilmiah berbentuk jurnal. Disamping itu, Assoc. Prof. Nishi Yoshimi juga mengajak kalangan mahasiswa S1 ataupun S2 yang mau ikut terlibat dalam penelitian ini.