Tim data sains dan artifisial intelligent Universitas Syiah Kuala menghadiri kegiatan yang diadakan oleh Project Erasmus DS/AI, yaitu Erasmus+ DS & AI Final Conference pada tanggal 3 – 5 Oktober 2022 di Asian Institute of Technology (AIT), Pathumthani, Thailand.
Kegiatan ini dibuka langsung Presiden AIT, yaitu Professor Kazuo Yamamoto dengan tema kegiatan “AI: The Path Forward – From Asian and European Perspective”.
Tim USK ini terdiri oleh Wakil Rektor bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. Hizir. Lalu Dekan Fakultas Pertanian, sekaligus Koordinator Erasmus+ di USK Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc.
Selanjutnya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat/Dosen Informatika, sekaligus Koordinator Kegiatan DS&AI USK), Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech.
Lalu Ketua Jurusan Informatika USK Dr. Muhammad Subianto, S.Si, M.Si, Ketua UPT. Lab Terpadu/Dosen Teknik Komputer USK, Ir. Rahmad Dawood, S.Kom, Kepala UPT TIK/Dosen Informatika M.Sc. Dr. Nizamuddin, M.Info.Sc, Kepala Prodi Teknik Komputer USK Dr. Kahlil, S.T., M.Eng, serta mahasiswa Magister Kecerdasan Buatan FMIPA USK Muhammad Chaidir.
Erasmus+ DS&AI Final Conference diikuti oleh beberapa negara, seperti Belanda, Portugal, Yunani, Thailand, Sri Langka dan Indonesia. Pada konferensi ini materi dibagi dalam beberapa session, yaitu, industry, research, education, dan poster.
Para pembicara pada session industry berasal dari industry yang berkaitan dengan research AI. Khusus pada session poster merupakan presentasi para mahasiswa DS&AI yang merupakan bagian dari research thesis.
“Ini merupakan tahapan kegiatan akhir dari project Erasmus+ setelah 3 (tiga) tahun berjalannya project,” kata Prof. Samadi.
Ia menyebutkan, sebanyak lebih dari 19 pembicara baik itu dari kalangan industri, peneliti dan pendidikan memaparkan materi-materi yang berkaitan dengan perkembangan AI di Eropa dan Asia.
Prof. Samadi sendiri dalam kegiatan ini memaparkan perkembangan project Erasmus+ DS&AI di USK. Di mana pada tahun 2021 telah membuka Program Studi Magister Kecerdasan Buatan.
Program Studi Magister Kecerdasan Buatan FMIPA USK ini berdiri pada tanggal 25 Juni 2021 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 283/E/0/2021 tentang Izin Pembukaan Program Studi Kecerdasan Buatan Program Magister pada USK. Program Studi baru ini mulai menerima mahasiswa pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022.
Sebagaimana diketahui, bahwa USK saat ini memiliki Program Studi Magister Kecerdasan Buatan, dari hasil kerja sama Project Erasmus+ DS&AI 2019-2022. Pembukaan program studi tersebut merupakan bagian dari kolaborasi internasional dalam Projek Erasmus+ DS&AI.
Melalui kegiatan ini, ungkap Prof. Samadi, diharapkan akan semakin terjalin kerja sama internasional dalam rangka penelitian, pengembangan pendidikan terkait dengan AI.
“Di samping itu, kegiatan ini akan memperkuat visi-misi USK sebagai perguruan tinggi terdepan di Indonesia yang berbasis sains dan teknologi,” tutur Prof. Samadi.
Sampai saat ini USK telah berpartisipasi dalam sembilan kegiatan Erasmus+ yaitu: EXPERTS Program, INDOPED, SPIRE, S-FARM, DS/AI, Ind4.0, OPTBANK, UN4DRR, SPIRIT dan CABNEI.