Dalam rangka meningkatkan peran produktivitas kaum perempuan dalam menunjang perekeonmian keluarga., tim pengabdian Universitas Syiah Kuala (USK) yang terdiri dari Dr. Fadhilah, M.Pd (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan Dr. Muliati Usman, S.E., M.M. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) memberikan pelatihan menjahit kepada sejumlah masyarakat anggota PKK di Desa Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya (Aceh Besar, 13 Maret 2021). Pelatihan ini diberikan untuk meningkatkan kreativitas serta kapasitas kaum perempuan dalam pengembangan usaha modiste. Pelatihan yang berlangsung di Kantor Balai Desa ini akan dilakukan secara bertahap dengan lima kali pertemuan untuk lima peserta.
Muliati menjelaskan, pelatihan menjahit ini melibatkan mahasiswa program studi PKK. Satu orang mahasiswa akan membimbing lima orang peserta dalam lima kali pertemuan. Ditargetkan, dalam lima kali pertemuan tersebut, peserta akan menguasai seluruh teknik menjahit, mulai dari mendesain, membuat pola, memotong, dan menjahit sampai akhir. Fokus dari pelatihan ini bukan untuk mengumpulkan banyak peserta, tapi mengajarkan setiap peserta dengan perhatian khusus, sehingga kualitas ilmu yang diberikan akan diserap maksimal oleh tiap-tiap peserta.
“Kita akan membimbing secara maksimal lima orang peserta di tahap pertama. Setelah bimbingan lima orang peserta ini selesai, kita akan memilih lima peserta lainnya untuk dibimbing lagi”, ungkap Muliati.
Dr. Muliati mengatakan, pelatihan ini akan meningkatkan kemandirian perempuan sehingga bisa menjadi SDM yang potensial.

“Usaha modiste saat ini sangat berkembang. Jasa penjahit dibutuhkan dimana-mana, apalagi menjelang idul fitri seperti ini”, kata Muliati.
Menurut Muliati, apapun itu perempuan harus memiliki potensi dan aset yang bisa diberdayakan dalam mendukung perekonomian, baik itu dalam lingkup kecil seperti keluarga maupun dalam lingkup yang sedikit lebih luas ditngkat desa. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan potensi dan produktivitas dari masyarakat sekitar di desa tersebut. Akhirnya, perempuan-perempuan di sana bisa di bemberdayaan sebagai SDM yang potensial di bidang tertentu.
Muliati menambahkan, perlunya penguatan kapasitas perempuan merupakan isu yang saat ini semakin menjadi perhatian dalam pembangunan bangsa. Terlebih di daerah pedesaan yang masih membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Program peningkatan produktivitas perempuan menjadi sangat penting dalam menjawab berbagai tantangan sekaligus sebagai upaya memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh kaum perempuan.
“Rendahnya kualitas SDM perempuan pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap pembangunan bangsa. Potensi yang dimiliki oleh seorang perempuan seperti dalam sektor ekonomi tentunya akan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga yang secara tidak langsung akan menigkatkan pendapatan per kapita suatu negara”, pungkas Muliati.