47 Mahasiswa USK Laksanakan KKN Tahap II

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gotong Royong tahap II, yang tersebar pada lima gampong (desa) di Kemukiman Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Penyerahan dan penerimaan kelompok II itu dilangsungkan di Gampong Bada, Kamis 9 September 2021.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK, Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech menyerahkan secara langsung peserta KKN, yang diterima Imum Mukim Lamteungoh, Zulkiram HS. Di saat bersamaan, USK juga menarik mahasiswa KKN tahap pertama (kelompok I) yang telah selesai menjalani masa KKN.

“Dengan segala kerendahan hati, kepada Imum Mukim, Keuchik, dan masyarakat, untuk dapat menerima mahasiswa KKN dari USK Kelompok II. Kami memohon bimbingan, nasehati mereka jika dalam tindak tanduk selama di tempat ini, tidak sesuai dengan kepatutan yang berlaku,” kata Prof Taufik Fuadi dalam sambutannya.

Ketua LPPM USK berharap, mahasiswa KKN tahap II bisa beradaptasi lebih baik, dengan segala program yang bermanfaat bagi masyarakat. Di tahap II, pihaknya mengirimkan sebanyak 47 mahasiswa. Namun ada 10 mahasiswa yang belum berhadir, sebab masih dalam perjalanan dari luar Banda Aceh. Seperti Aceh Selatan juga Aceh Barat.

“Dalam waktu dekat, 10 orang lagi akan tiba. Kelompok II kami titipkan selama 45 hari, sampai 23 Oktober. Nantinya kami akan kembali menjemput. Walaupun di antara waktu itu, para Dosen Pendamping Lapangan (DPL) juga akan berperan mendampingi mereka,” tutur Ketua LPPM.

Prof Taufik Fuadi menyampaikan bahwa, berhubung masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pihaknya telah meminta kepada anak didik untuk melakukan swab antigen di Rumah Sakit Pendidikan USK, kemarin waktu. Hal ini dilakukan, sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

“Dan alhamdulillah kondisi mahasiswa sehat, tidak ada yang positif Covid-19,” katanya.

Lebih jauh, Ketua LPPM mengucapkan terimakasih atas sambutan dan bimbingan terhadap mahasiswa KKN kelompok I. Selama 45 hari yang lalu, banyak pelajaran yang didapatkan anak didiknya. Prof Taufik Fuadi percaya, KKN Gotong Royong merupakan laboratorium yang nyata bagi mahasiswa untuk belajar dan mengaktualisasikan diri. Untuk diketahui, KKN kelompok I memulai masa pengabdian sejak 26 Juli lalu.

Sementara itu, Imum Mukim Lamteungoh, Zulfikar HS berpesan kepada mahasiswa, hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Hal ini dinilai penting, ketika mahasiswa memasuki dunia baru, gampong baru, orang tua asuh baru. Kedua, pentingnya melakukan serta menjaga silaturahmi dengan masyarakat. Ia juga meminta kepada peserta KKN untuk dapat bersinergi dengan aparatur pemerintah gampong.

“Kami juga mohon, bagi mahasiswa KKN kelompok II ini, tolong pikirkan satu program yang nanti kita sepakati, yang skalanya kemukiman. Cari dan buatkan satu program yang monumental. Pada Kelompok I kemarin misalnya, mereka sudah membuat Festival Anak Shaleh. Ini tinggal dicarikan program terbaru yang berbeda,” ungkapnya.

Pada penyerahan sekaligus penarikan KKN Gotong Royong yang bertema ‘Rekayasa Adaptasi Kebiasaan Baru Melalui Revolusi Mental Mewujudkan Kemandirian, Ketahanan, dan Kualitas Masyarakat Selama Pandemi Covid-19’ itu, turut dihadiri Sekretaris LPPM, Kepala Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN), Camat dan Koramil Kecamatan Ingin Jaya, dan para keuchik.

Leave a Reply