Penyakit malaria, DBD, filariasis saat ini masih mengancam kehidupan masyarakat, tak terkecuali di Aceh. Perlu penanggulangan, pengendalian, serta pencegahan untuk mengatasi masalah ini. Walaupun beberapa langkah telah dilakukan, namun hingga kini belum menampakkan hasil menggembirakan. Setidaknya, masih banyak warga yang melaporkan wabah penyakit ini. Untuk itu, perlu kesiapsiagaan serta pencegahan yang baik demi menghindarinya.
Hal inilah yang disampaikan oleh Pembantu Rektor bidang Akademik Dr. Hizir, dalam sambutannya di seminar dan pelatihan Metode Sampling, Deteksi, Analisis dan Pengendalian Penyakit Bersumber Nyamuk (Malaria, Filariasis dan DBD) di aula Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah, Selasa (10/3). Kegiatan yang akan berlangsung hingga tanggal 13 Maret ini, menghadirkan pakar internasional dari Department of Medical Zoology, Medical school of Jichi Medical University of Japan, Prof. Dr. Hiroyuki Matsuoka dan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh.
Dr. Hizir menambahkan, ancaman penyakit ini tak bisa dipungkiri merupakan dampak dari lingkungan baik itu pemanasan global, pola hidup masyarakat, serta resistensi obat di pasaran. Ia pun menyambut baik dengan adanya kegiatan ini, setidaknya mampu menumbuhkan kesadaran untuk menanggulangi permasalahan ini bersama-sama.
“Maka perlu kesiapsiagaan serta pengendalian terhadap kemunculan penyakit bersumber dari nyamuk. Pada intinya, pencegahan, pengendalian, serta pemberantasan penyakit nyamuk paling baik adalah memberantas langsung induknya, yaitu nyamuk.”
Ia mengharapkan dengan adanya seminar yang melibatkan berbagai pihak ini, mampu menyamakan persepsi dan meningkatkan pemahaman bersama.
Menurut ketua panitia drh. Teuku Reza Ferasyi, MSc, PhD., seminar dan pelatihan ini dipusatkan di dua tempat, yaitu di Fakultas Kedokteran Hewan dan di hutan BNI Banda Aceh yang disertai dengan penanaman pohon. Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari berbagai disiplin ilmu, baik pengajar dan mahasiswa Unsyiah, pengajar dari UIN Ar Raniry, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah.
“Melalui seminar ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi kita tentang pengendalian penyakit yang bersumber dari nyamuk. Dan dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak guna menyelesaikan masalah ini.” harapnya. (fht)
